Gerakan Jihad Islam Palestina menilai operasi gemilang kelompok muqawama di distrik Zionis Itmar, utara Tepi Barat sebagai bukti ketangguhan resistensi di kawasan. Seorang pejuang Palestina, Jumat lalu (11/3) berhasil melumpuhkan lima warga Zionis di distrik Itmar. Serangan itu sebagai jawaban atas kejahatan-kejahatan rezim Zionis Israel terhadap bangsa Palestina.
Jurubicara Jihad Islam Palestina, Dawud Shihab mengatakan, "Kami mengucapkan selamat kepada pahlawan pelaksana operasi jihad tersebut. Kami tegaskan bahwa kini tidak ada lagi keraguan tentang ketahanan muqawama dan kemampuan sayap-sayapnya untuk menembus pertahanan musuh dan benteng-benteng militer mereka." Ditambahkannya, operasi pejuang Palestina itu adalah jawaban alamiah terhadap brutalitas warga pemukim Zionis terhadap rakyat Palestina."
Brigade Syuhada Al Aqsa, sayap militer Gerakan Fatah menyatakan bertanggung jawab atas operasi di distrik Zionis Itmar, yang menewaskan lima warga Israel. Mereka menilai operasi itu sebagai jawaban alamiah atas kejahatan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Kelanjutan gerakan anti-Zionis yang dipentaskan oleh gerakan-gerakan muqawama Palestina, merupakan bukti tekad baja bangsa tertindas itu dalam menghadapi Israel dan kemampuan kelompok pejuang dalam memukul Zionis di setiap pejuru Bumi Sejuta Syuhada tersebut.
Rakyat Palestina hampir setiap hari menghadapi kejahatan rezim Zionis Israel dan secara rutin merasakan brutalitas Zionis. Kejahatan Israel terjadi di tengah aksi bungkam dan sikap pasif lembaga-lembaga internasional. Arogansi Israel juga mendapat dukungan penuh negara-negara Barat. Dalam kondisi seperti itu, muqawama rakyat Palestina merupakan faktor defensif dalam menghadapi sadisme Zionis di kawasan.
Sementara sikap kompromi pemerintah Otorita Ramallah terhadap Israel hanya membuat rezim itu semakin brutal dalam melakukan kekerasan. Operasi muqawama Palestina juga mengindikasikan kesiapan penuh kelompok pejuang dalam melawan arogansi Israel. Kekejaman Zionis selain tidak menciutkan mental rakyat Palestina, tapi malah mendorong mereka untuk mengambil inisiatif dalam menghadapi musuh bangsa-bangsa di kawasan.
Proses transformasi di tanah pendudukan adalah bukti atas kegagalan-kegagalan Israel dalam konfrontasi dengan rakyat Palestina. Eskalasi kekerasan tidak akan mampu menutupi kelemahan dan kerapuhan Zionis. (IRIB/RM/SL)