Amerika Serikat dan Uni Eropa mengeroyok Libya yang dipimpin diktator Moammar Khadafy.
Prancis, misalnya, bersumpah, Rabu (23/2/2011), akan menjatuhkan sanksi ke Libya karena tindakan brutal Khadafy terhadap para demonstran yang disebutnya sebagai kejahatan melawan kemanusiaan.
"Penindasan brutal dan berdarah yang terus berlangsung terhadap warga sipil Libya itu menjijikkan," kata Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, dalam pernyataannya di Paris, Rabu.
"Komunitas internasional tidak bisa hanya sebagai penonton kekerasan massif terhadap hak asasi manusia ini," katanya.
Sementara di Washington, juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, juga mengutuk serangan di Libya itu. "Kekerasan ini mengerikan, benar-benar tidak dapat diterima dan pertumpahan darah harus dihentikan," katanya.
kompas