Israel kembali menghadang dan membajak dua kapal kemanusiaan yang akan menuju Gaza. Kedua kapal berbendera Irlandia dan Canada tersebut akhirnya berhasil dikuasai Angkatan Laut Israel dan dibawa kepangkalan Ashdod.
Kapal Kanada dan Irlandia itu lepas jangkar dari Turki, Rabu 2 November, dengan membawa obat-obatan dan 27 pegiat kemanusian asal berbagai negara, termasuk Amerika Serikat.
Kedua kapal itu -menurut Angkatan Laut Israel- dihentikan ketika sedang mencoba menerobos blokade keamanan maritim yang ditetapkan sesuai denga hukum internasional.
"Angkatan Laut Israel beroperasi sesuai rencana dan menempuh tindakan berhati-hati yang diperlukan untuk menjamin keamanan para aktivis di atas kapal dan juga diri mereka sendiri," tulis pernyataan AL Israel.
Ditegaskan bahwa tidak ada yang menderita cedera dalam operasi tersebut.
Ditarik ke Ashdod
"Angkatan Laut Israel beroperasi sesuai rencana dan menempuh tindakan berhati-hati yang diperlukan untuk menjamin keamanan para aktivis di atas kapal dan juga diri mereka sendiri."
Kapal Saoirse dari Irlandia dan Tahrir dari Kanada sedang berada sekitar 50 mil laut dari pantai ketika dikontak oleh AL Israel yang meminta mereka untuk berbalik.
AL Israel juga menyarankan keduanya untuk berlayar ke arah pelabuhan Israel, Ashdod, atau ke Mesir namun para pegiat tidak bersedia mematuhinya.
Kapal AL Israel kemudian mendekati kedua kapal dan personilnya masuk ke dalam kapal sebelum menarik keduanya ke arah Ashdod.
Pemerintah Amerika Serikat sudah mendesak para aktivis untuk tidak melanggar blokade laut yang diterapkan pemerintah Israel.
Turki sebelumnya sempat mengancam akan mengerahkan kapal angkatan lautnya untuk mengawal kedua kapal tersebut.
Hubungan Turki dan Israel mengalami krisis sekitar 18 bulan lalu ketika sembilan pegiat kemanusiaan Turki tewas dalam serangan pasukan Israel ke sebuah kapal yang mendekati Jalur Gaza untuk menerobos blokade Israel.
Blokade atas Gaza mulai diberlakukan pada 2006 dengan tujuan menghentikan masuknya senjata maupun barang-barang lain yang digunakan untuk kepentingan militer dan memberi tekanan kepada Hamas yang menguasai kawasan itu.