LONDON (SuaraMedia News) – Biaya iklan yang dikeluarkan oleh pemerintah telah meningkat empat kali lipat sejak Partai Buruh berkuasa di Inggris. Tahun lalu, biaya iklan mengalami peningkatan 40 persen, menjelang berlangsungnya pemilihan umum, demikian bunyi sebuah klaim yang dilontarkan kemarin malam.
Partai Tory menuding Partai Buruh telah “membajak” uang pajak masyarakat untuk mendanai iklan kampanye pemilihan umum mereka.
Angka baru yang diungkapkan oleh kubu Konservatif menunjukkan bahwa pengeluaran dalam bidang periklanan meningkat sebesar £232 juta, meningkat 39 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
David Cameron berjanji untuk mengeluarkan dana sebesar £18 juta untuk kampanye pemilihannya. Ia mengetengahkan bahwa Kantor Pusat Informasi telah mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk “mempromosikan” pemerintah. Pekan lalu, Cameron tampil dalam sebuah poster yang menjadi bagian dari kampanye 1.000 papan iklan.
Partai Tory mengklaim bahwa hal yang serupa ditemukan dalam pos pengeluaran biaya iklan sebelum kemenangan Partai Buruh pada tahun 2001 dan 2005.
Grant Shapps, anggota parlemen konservatif mengatakan: “Ketergantungan Partai Buruh telah sampai di luar kendali. Di tengah resesi seperti sekarang ini, fokus pemerintah seharusnya dicurahkan pada penggunaan uang rakyat dengan seefisien mungkin untuk menyelamatkan tenaga kerja dan mencegah ada keluarga pekerja keras yang kehilangan tempat tinggal, namun para menteri tampaknya lebih suka menggunakan dana tersebut untuk memamerkan apa yang tengah mereka lakukan, atau berupaya untuk memenangkan suara rakyat guna mengamankan jabatan mereka.”
“Baru-baru ini, diungkapkan bahwa Partai Buruh nyaris mengalami kebangkrutan dan tengah berjuang keras untuk dapat berppartisipasi dalam pemilihan umum mendatang. Namun, solusinya bukanlah membajak kantong masyarakat untuk mendanai kampanye mereka.”
Kubu Konservatif mengklaim bahwa hingga saat ini, departemen-departemen pemerintahan telah menghabiskan lebih dari £1,9 juta untuk dana iklan kampanye sejak Partai Buruh berkuasa, meningkat dari £59 juta pada tahun 1998 menjadi £232 juta pada tahun 2009. Pada tahun 2007-2008, angkanya mencapai £168 juta.
Iklan tersebut dibiayai oleh Kantor Pusat Informasi, yang juga bertugas untuk melakukan publisitas dan hubungan masyarakat untuk departemen-departemen pemerintahan.
Partai Buruh membantah tudingan tersebut dan menyatakan bahwa tugas Kantor Pusat informasi adalah untuk mempromosikan kampanye-kampanye penting, seperti kampanye anti-merokok, kegemukan dan flu babi pada tahun lalu.
Dalam masa resesi, Kantor Pusat Informasi berperan penting dalam industri periklanan, demikian halnya dalam beberapa bidang lain yang memang memerlukan pengeluaran dalam jumlah yang besar.
Kubu Konservatif kemarin mengecam catatan penggunaan energi pemerintah. “Saat ini, kita tengah membutuhkan tambahan fasilitas penyimpanan,” kata Greg Clark, Menteri Energi bayangan dari partai oposisi, yang pada pekan lalu mengklaim bahwa Inggris hanya memiliki cadangan gas selama delapan hari karena besarnya tuntutan nasional dalam cuaca dingin yang menerpa Inggris.
Clark mengatakan bahwa dalam cuaca normal, Inggris maksimum hanya memiliki cadangan gas selama 16 hari, dibandingkan dengan 120 hari di Perancis dan 100 hari di Jerman.
“Ofgem (regulator energi) harus memutuskan apakah kita memiliki kapasitas penyimpanan yang memadai untuk menunjang keammanan,” tambahnya. “Dari pernyataan-pernyataan terbaru, tampaknya hal itu tidak dilakukan.”
Menjawab kritikan Tory, Menteri Energi Ed Miliband mengatakan bahwa sistem yang ada telah bekerja dengan baik melalui terpaan udara dingin dan peringatan yang dikeluarkan karena masalah jaringan pipa. Ditambahkan bahwa tidak ada rumah tangga atau usaha yang kehabisan energi. (dn/tg/id) www.suaramedia.com