Setelah DK PBB merestui opsi militer untuk menghentikan kebrutalan rezim Gadhafi di Libya, sejumlah pejabat Gedung Putih melakukan briefing yang bersifat rahasia kepada seluruh Senator AS di gedung Capitol Hill, sesudah Presiden Obama menegaskan akan menggunakan kekuatan militer terhadap Libya, yang tujuannya melindungi warga sipil serta kelompok oposisi.
Di bawah pejabat Gedung Putih yang menangani masalah politik, Bill Burn memimpin briefing kepada para Senator, dan didampingi dengn sejumlah pejabat, diantaranya Alan Pico, Pejabat Intelijen Nasional untuk Timur Jauh, Jenderal John Landry, Pejabat Intelijen Militer Nasional, Nate Tuschrello, Manajer Intelijen untuk Timur Jauh, Laksamana Michael Rogers, Direktur Intelijen untuk Kepala Staf Gabungan, Laksamana Kurt Tidd, Wakil Direktur Operasi untuk Kepala Staf Gabungan.
Sejumlah Senator mengatakan bahwa AS sedang intensif mempersiapkan untuk melakukan aksi militer ke Libya melawan pasukan Kolonel Muammar Gadhafi, menjelang beberapa hari ke depan. AS juga mendorong keputusan Dewan Keamanan (DK) PBB yang memutuskan zona larangan terbang terhadap Libya. Ini untuk melundingi warga sipil dari serangan Gadhafi, terutama mereka yang ada di Benghazi.
Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab mendukung keputusan DK PBB, dan penggunaan militer AS untuk menghentikan kebrutalan Gadhafi. Jika tidak dihentikan tindakan horor Gadhafi, maka di Benghazi akan terjadi seperti di Rwanda, di mana kelompok militer Tutsi melakukan pembantaian masal terhadap kelompok Hutu, yang menyebabkan puluhan ribu orang tewas.(EMcom)