CHICAGO (SuaramediaNews) -- Dengan adanya sepak terjang Osama Bin Laden, susah memang menghindari sentimen anti Muslim di AS. Walau demikian, upaya menciptakan kerukunan antar agama di AS tidaklah surut.
Chicago merupakan sebuah tempat dimana inisiatif-inisiatif untuk menciptakan kerukunan antar agama dapat ditemukan. Sejak 1960, kaum Muslim dan Kristen telah melangsungkan dialog antar agama dengan inisiatif pada tingkat individual maupun institusional.
Pada awal 1960-an, dialog Kristen-Muslim tidaklah banyak. Maklum, pada saat itu komunitas Muslim di chicago masih kecil dan hanya sebagian kecil yang dapat berpartisipasi secara efektif. Di samping itu, terdapat masalah berupa ketegangan hubungan antar agama akibat pecahnya Perang Arab - Israel pada tahun 1967. Sejumlah kelompok Kristen menunda partisipasinya dalam dialog, sementara kelompok Yahudi – kecuali sebagian kecil yang dipimpin para rabbi progresif – mundur dari dialog.
Untunglah, situasi berubah dengan adanya kesepakatan Camp David. Sejak munculnya kesepakatan tersebut, dialog-dialog antar agama tumbuh subur, baik dialog Kristen-Muslim maupun dialog Muslim-Kristen-Yahudi.
Dalam setiap dialog, isu sensitif mengemuka. Misalnya, isu tentang Palestina. Ini wajar, mengingat sebagian besar kaum Muslim di daerah Greater Chicago berasal dari Arab. Pada dekade 1990-an, isu tentang Palestina – walau tak benar-benar menghilang – tak lagi hangat, tergantikan oleh isu yang murni tentang perspektif antar agama. Ini disebabkan antara lain oleh semakin beragamnya kaum Muslim dalam hal etnis.
Terdapat beragam bentuk inisiatif kerukunan antar agama yang berlangsung di Chicago. Setidaknya ada empat contoh yang dapat dikemukakan di sini.
Pertama, dialog Katolik-Muslim yang dilangsungkan oleh Catholic Archdiocese of Chicago, yang mula-mula dilakukan melalui Kardinal Bernardin dan kemudian melalui Kardinal George. Dialog Katolik-Muslim ini merupakan salah satu inisiatif kerukunan bergama yang paling konsisten, sekaligus merupakan dialog Katolik-Muslim yang paling efektif di Chicago. Terdapat sejumlah dialog yang melibatkan berbagai gereja, misalnya dialog Chris Presbyterian-Muslim, dialog Quaker (termasuk American Friends Services Committee)-Muslim, dan dialog Unitarian-Muslim.
Kedua, dialog yang dikelola oleh Jaringan Aksi Muslim Dalam Kota (Inner-City Muslim Action Network) Chicago, sebuah koalisi yang bekerja dengan cara menyebarkan kisah-kisah nyata kehidupan para Muslim, berikut aktivitas pekerjaan dan ibadah mereka.
Jaringan tersebut merupakan salah satu tuan rumah agen-agen yang bekerjasama dalam “Satu Chicago, Satu Bangsa” (One Chicago, One Nation), sebuah inisiatif yang diluncurkan pada hari Kamis, 14 Januari 2010.
“Ini tentang memanusiakan kisah-kisah yang berkaitan dengan kita, ini tentang menemukan kesamaan kita (dengan orang Amerika yang lain) dan belajar menghormati perbedaan kita,” kata Rami Nashashibi, direktur eksekutif Jaringan Aksi Muslim Dalam Kota.
Pada beberapa bulan mendatang, sekitar 200 orang, termasuk para Muslim dan para non-Muslim, akan berdatangan dari seluruh penjuru Chicago guna menciptakan sebuah dialog “antarkeyakinan”. Para wakil dari komunitas-komunitas tersebut akan berbagi cerita sekaligus menjadi sukarelawan di dalam daerah komunitas-komunitas tersebut. Beberapa orang mungkin akan mengenakan baju tradisional Muslim, sementara yang lain mungkin akan mengenakan setelan three-pieces Armani, kelakar Nashashibi.
Menurut Nashashibi, yang menjadi ide di sini bukanlah sekedar upaya melawan sentimen anti Muslim, namun juga paya meluruskan kekeliruan tentang Islam dan Muslim.
Ketiga, upaya untuk melibatkan Muslim secara lebih signifikan dalam sebuah badan bersifat multiagama. Council for a Parliament of the World’s Religions memberi para Muslim sebuah peran yang penting dalam dewan tersebut. Council of Religious Leaders of Greater Chicago telah mengundang para Muslim, setidaknya sejak 2001, untuk mengirimkan wakilnya dalam badan yang pada awalnya hanya beranggotakan orang-orang Yahudi dan Kristen tersebut.
Keempat, inisiatif kerukunan antar agama yang berkembang dalam bidang pendidikan. Di Catholic Theological Union di Hyde Park, terdapat program studi Katolik-Muslim yang memperkaya dialog Katolik-Muslim. Inisiatif pendidikan lain yang penting terkait dengan dialog Katolik-Muslim di Chicago antara lain adalah Center for Christian-Muslim Engagement for Peace and Justice di Lutheran School of Theology di Chicago, studi-studi yang berfokus pada Islam di Universitas DePaul, Universitas North Park, dan Elmhurst College. (es/st/cg) www.suaramedia.com