Juru bicara Departemen Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast dalam jumpa pers di Havana, Kuba menyebut klaim Amerika Serikat (AS) tentang hak asasi manusia sebagai sikap hipokrit. Mehmanparast menyinggung kejahatan anti kemanusiaan yang dilakukan AS di penjara Guantanamo dan Abu Ghraib seraya memaparkan satu pertanyaan penting, "Mengapa AS dan media Barat yang rajin mengumbar klaim soal HAM di banyak negara tetapi kini malah bungkam seribu bahasa menyaksikan kejahatan anti kemanusiaan di Bahrain dan Yaman?"
Mengenai campur tangan Barat di Libya, Jubir Deplu Iran menegaskan, ada kecurigaan yang kuat terkait serangan militer Barat ke Libya. Dan nampaknya, tujuan Barat bukan melindungi rakyat dari kejahatan rezim Gaddafi tetapi upaya menguasai sumur-sumur minyak dan melindungi kontrak perusahaan-perusahaan minyaknya di negara itu.
Menyinggung kinerja media-media massa Barat yang mengekor kebijakan AS khususnya yang berhubungan dengan Iran, Mehmanparat mengatakan, salah satu modus yang kerap digunakan oleh AS dalam beberapa tahun belakangan ini adalah menyembunyikan diri di balik tuduhan pelanggaran HAM yang dialamatkan kepada pihak-pihak lain. AS biasa memanfaatkan lembaga-lembaga dunia semisal Dewan Keamanan PBB dan lembaga lainnya untuk memojokkan negara lain dengan tuduhan pelanggaran HAM. Salah satu tujuannya adalah untuk mengesankan bahwa AS adalah negara yang taat kepada aturan HAM. Dengan cara itu, AS berusaha melepas diri dari kemungkinan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.
Dunia sudah menyaksikan sendiri bagaimana AS telah menjadi penyebab tewasnya ratusan ribu manusia di Afghanistan. Di Irak, kondisi yang hampir mirip juga diciptakan oleh rezim Washington. Dengan alasan keberadaan senjata pemusnah massal yang sampai sekarang tak pernah ditemukan, AS menggelar agresi ke Irak. Lebih dari satu juta warga Irak tewas dan luka-luka. Belum lagi negeri itu tenggelam dalam kekerasan dan teror. Semua itu adalah hasil dari kinerja dan sepak terjang AS.
Semua orang tahu bahwa biang dari semua masalah di kawasan adalah AS. Bahkan rezim-rezim regional yang saat ini sedang menghadapi protes massa umumnya bergantung kepada AS dan mengabaikan tuntutan rakyatnya.
Yang jelas, kebungkaman AS dan Barat adalah sikap hipokrit yang sudah usang dan tidak lagi dipercaya dunia. AS harus membayar mahal jika tidak mau mengubah sikap ini, diantaranya dengan merelakan tumbangnya rezim-rezim dukungan di kawasan, seperti yang terjadi di Tunisia dan Mesir. (irib)