Gerakan hak asasi manusia (HAM) Suriah yang tergabung dalam Damascus Declaration Group melaporkan sudah 200 orang tewas dalam aksi protes kurang dari sebulan lamanya. Sedangkan jumlah yang terluka juga mencapai ratusan orang. Mereka meminta Liga Arab untuk memberikan sanksi pada para penguasa Suriah.
“Kami meminta Anda, menjatuhkan sanksi politik, diplomatik dan ekonomi terhadap rezim Suriah, yang melanjutkan kesetiaannya sebagai pengawal atas peninggalan Hafez al-Assad,” demikian isi surat Damascus Declaration Group yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal Liga Arab.
Hafez al-Assad adalah bekas presiden Suriah yang memerintah dengan tangan besi. Putranya, Bashar al-Assad menggantikan Hafez sebagai presiden Suriah saat ini.
Human Rigths Watch untuk Timur Tengah melaporkan pemerintah Suriah juga mencegah para korban yang terluka mendapatkan bantuan medis seperti di kota Daraa, pusat perlawanan kelompok oposisi dan kota Harasta, dekat Damaskus.
Bashar dua pekan lalu menuding aksi protes itu adalah bagian dari konspirasi asing untuk menaburkan perseteruan sektarian. Menurut Reuters, ayahnya saat berkuasa dulu juga menggunakan tudingan serupa terhadap kelompok Islam kiri yang menantang kekuasaannya pada tahun 1980an. Ribuan orang dibunuh.(tempo)
