24 Mar 2011

PBB Kecam Rezim Bahrain Atas Penyerangan Para Aktivis dan Staf Medis

ImageKantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam kebijakan pemerintah Bahrain yang dinilai melanggar ketentuan internasional dengan menindak para aktivis dan staf medis.


Kantor berita Reuters (23/3) mengutip pernyataan juru bicara kantor tersebut, Rupert Colville, "Ini sangat penting bahwa pihak berwenang Bahrain harus mematuhi standar internasional. Warga tidak boleh ditangkap secara sewenang-wenang, mereka tidak boleh ditahan tanpa bukti yang jelas atas kejahatan mereka."


Menurut keterangan kantor PBB itu, para aktivis dan staf medis Bahrain ditangkap menyusul lebih dari 100 orang telah dilaporkan hilang sejak aksi kekerasan aparat terhadap para demonstran anti-pemerintah pekan lalu.


Menurut Colville, "Situasi di Bahrain masih sangat mengkhawatirkan dengan banyaknya jumlah korban tewas dan laporan tentang orang hilang yang mencapai 50 hingga 100 kasus dalam seminggu terakhir."


Ditambahkannya, "Dua di antara orang yang sebelumnya dinyatakan hilang ditemukan mati."


Pejabat PBB itu lebih lanjut menjelaskan"Warga tidak boleh dipukuli atau dilecehkan secara fisik oleh aparat keamanan, korban cedera juga tidak seharusnya dicegat untuk mendapat perawatan medis, dan berdasarkan laporan hal ini masih terjadi di Bahrain."


Sementara itu, seorang perempuan di Bahrain, meninggal setelah menderita luka tembak di kepala.


Colville juga menyinggung berbagai laporan terkait penahanan atau ancaman terhadap orang-orang yang berbicara kepada media.


"Mereka yang ditangkap termasuka di antaranya adalah para aktivis politik, aktivis HAM, dokter dan perawat dari rumah sakit Salmaniya," ungkap Colville.


"Banyak dari mereka yang melaporkan situasi dalam negeri Bahrain kepada dunia luar, komunikasi mereka telah diputus dan dalam beberapa kasus bahkan ponsel anggota keluarga mereka juga telah diputus," tegas Colville.


Colville menegaskan bahwa protes damai sama sekali bukan tindak kejahatan dan memberikan informasi kepada wartawan tidak bertentangan dengan logika, bukan kejahatan, atau bahkan pelanggaran hak asasi manusia.


Sedikitnya 20 orang tewas dan sekitar 1.000 lainnya cedera sejak protes anti-pemerintah mengguncang Bahrain pada pertengahan Februari lalu.


Di sisi lain, para demonstran menegaskan bahwa mereka tidak akan menghentikan demo sampai tuntutan mereka terpenuhi yaitu kebebasan dan pembentukan pemerintahan monarki konstitusional serta hak yang seimbang dalam pemerintahan. (irib)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: PBB Kecam Rezim Bahrain Atas Penyerangan Para Aktivis dan Staf Medis Deskripsi: Kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam kebijakan pemerintah Bahrain yang dinilai melanggar ketentuan internasion... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►