9 Mar 2011

Beginilah Gelagat Paman Sam Saat Frustasi Hadapi Iran

ImageArogansi AS terhadap Iran tampaknya masih dipenuhi kemurkaan. Dengan mengusung dalih situasi darurat nasional, Presiden AS Barack Obama memperpanjang sanski sepihak anti-Iran hingga Maret 2012. Kemarin (Selasa, 8/3) Gedung Putih menyatakan, dengan diperpanjangnya masa darurat nasional terkait dengan Iran, maka upaya pembekuan aset Iran untuk yang ke-32 tahun diperpanjang lagi.


Meski dalam janji kampanye pilpresnya dulu, Obama sempat menjanjikan untuk mengubah kebijakan AS terhadap Iran. Namun Obama justru memperpanjang sanksi terhadap Iran pada masa-masa awal kepresidenannya, yaitu pada Maret 2009.


Rangkaian sanksi sepihak anti-Iran itu melarang perusahaan-perusahaan AS dan sekutunya untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek industri minyak dan gas Iran, menjalin transaksi perdagangan, ekspor-impor dan menanam investasi di Iran. Paket sanksi tersebut telah diberlakukan semenjak era Presiden Jimmy Carter tak lama setelah kemenangan Revolusi Islam. AS sengaja menerapkan sanksi tersebut untuk melumpuhkan perekonomian Iran dan Republik Islam yang baru saja ditubuhkan kala itu.


Selain menerapkan sanksi dan membekukan aset-aset Iran di luar negeri, Washington juga gencar melakukan propaganda negatif terhadap Tehran terutama soal program nuklir sipil Iran. AS kerap menuding Iran tengah mengembangkan senjata nuklir dan dengan berdasar pada tudingan palsu itulah, AS dan sekutunya menekan Dewan Keamanan PBB hingga melahirkan rangkaian resolusi dan sanksi tak adil terhadap Iran.


Semenjak tiga dekade lalu, Gedung Putih berharap penerapan sanksi yang keras terhadap Iran bisa memaksa Tehran tunduk terhadap ambisi imperialisme AS. Namun realitas yang terjadi justru bicara kebalikannya. Malahan banyak analis politik dan ekonomi yang menilai kebijakan sanksi sepihak Washington terhadap Tehran tidak efektif dan justru mengubah Iran menjadi negara yang mandiri dan maju. Suatu kenyataan yang kini mulai diakui juga oleh sebagaian petinggi Paman Sam.


Para pengamat politik berkeyakinan, petualangan anti-Iran yang dipraktekkan AS sejatinya tak lebih dari sekedar perang urat-syaraf. Selama ini, Washington berasumsi bahwa kebijakan sanksi anti-Iran bisa mencegah kemajuan bangsa Iran. Namun nyatanya, kebijakan semacam itu malah menjadi senjata makan tuan dan banyak merugikan pihak AS dan sekutunya. Pasalnya, sesuai dengan prinsip perdagangan internasional, segala bentuk sanksi sama artinya dengan intervensi terhadap pasar bebas yang bisa menyebabkan terjadinya penyimpangan dagang.


Karena itu, meski AS berusaha merangkul sekutu-sekutunya untuk memberlakukan sanksi terhadap Iran, namun banyak negara termasuk Uni Eropa yang secara praktis menentang kebijakan unilateral AS itu dan justru menghendaki perluasan kerjasama ekonomi dengan Tehran. Bahkan China dan negara-negara kekuatan baru ekonomi dunia seperti Brazil, India, dan Rusia tak menggubris sanksi sepihak AS itu. Kenyataan ini membuktikan bahwa kebijakan sanksi anti-Iran yang dipelopori AS benar-benar laksana harimau yang tak bertaring dan bercakar lagi. (IRIB/LV/NA)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Beginilah Gelagat Paman Sam Saat Frustasi Hadapi Iran Deskripsi: Arogansi AS terhadap Iran tampaknya masih dipenuhi kemurkaan. Dengan mengusung dalih situasi darurat nasional, Presiden AS Barack Obama memp... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►