Pemerintah Libya Pimpinan Muammar Gaddafi mengerahkan angkata udara untuk menembaki dan mengebom demontran pro demokrasi yang telah mengambil alih sejumblah kota di libya
Pengunjuk rasa pro-demokrasi di Libya telah menguasai beberapa kota, termasuk Benghazi, Sirte dan kota perbatasan al-Zawiya. Demikian dilaporkan Press TV, Senin (21/2).
Angkatan Udara Libya sekarang mengerahkan jet tempur untuk menyerang para demonstran dan seorang pegiat politik mengatakan beberapa pesawat tempur telah membom kota di ambang kemenangan revolusi. Sementara di darat, pasukan yang setia kepada Gaddafi dilaporkan menggunakan peluru tajam terhadap demonstran. Tapi TV resmi memperlihatkan para pendukung pemerintah berpawai dan putra Gadhafi, Saif al-Islam Gadhafi mengatakan pesawat tempur hanya menyerang timbunan amunisi.
Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia mengatakan sejauh ini sekitar 400 orang telah tewas dalam revolusi.
Sementara itu di Tripoli, demonstran menyerang kantor pusat stasiun televisi pemerintah dan membakar gedung parlemen. Aksi itu terjadi ketika sedang ada pertemuan anggota parlemen di dalam gedung tersebut.
Menurut sejumlah saksi mata, selain gedung parlemen, pengunjuk rasa membakar sejumlah bangunan fasilitas umum, termasuk kantor polisi. TV Al Jazeera melaporkan pasukan keamanan telah mulai menarik diri dari ibu kota pada Senin kemarin.
Dalam beberapa bulan terakhir, revolusi rakyat terus menyapu rezim-rezim otokratik yang didukung AS di Timur Tengah dan Afrika Utara. (IRIB/RM)