Jajak pendapat kepada publik Amerika menunjukkan semakin banyak warga AS yang meyakini bahwa presiden mereka Barack Obama adalah seorang Muslim, namun hari Ahad kemarin (29/8) Obama sendiri menyatakan dirinya tidak khawatir dan tidak takut atas hasil jajak pendapat tersebut.
"Ini bukan sesuatu yang saya bisa, saya pikir, tidak ada gunanya menghabiskan seluruh waktu saya mengkhawatirkan tentang hal itu," kata Obama dalam sebuah wawancara dengan NBC News, menolak hasil survei dari Pew Research Center baru-baru ini.
"Saya tidak akan terlalu khawatir tentang apa pun rumor yang mengambang di luar sana. Jika saya menghabiskan seluruh waktu saya memgomentari hal itu, maka saya tidak akan bisa banyak melakukan sesuatu."
Jajak pendapat Pew menunjukkan hampir satu dari lima orang Amerika - 18 persen - percaya Obama adalah seorang Muslim, naik dari 11 persen dibandingkan pada bulan Maret 2009.
Selain itu, hanya sekitar sepertiga dari warga Amerika yang disurvei dengan benar menggambarkan Obama sebagai seorang Kristen, turun tajam dari 48 persen yang mengatakan dia adalah seorang Kristen pada tahun 2009.
"Ada sebuah mekanisme, sebuah jaringan informasi yang keliru di mana di era baru media bisa melakukan hal tersebut di luar sana secara terus-menerus," kata Obama.
Dia mengatakan bahwa dia menghadapi tuduhan seperti itu selama pemilihan presiden, dan sebelumnya ketika dia berkampanye untuk Senat AS. Obama mengatakan ia menang di Illinois karena ia percaya kapasitas rakyat Amerika untuk tidak percaya "omong kosong."
Survei Pew telah diselesaikan pada awal Agustus, sebelum Obama berkomentar yang menjadi kontroversi atas rencana pembangunan pusat budaya dan Masjid dekat lokasi serangan 11 September di New York.
Dalam wawancara dengan NBC, Obama mengulangi bahwa kebebasan beragama adalah nilai inti dari Konstitusi Amerika Serikat dan itu menjadi tugasnya untuk menegakkan Konstitusi negara.(Eramuslim.com)
