Upaya palestina minta pengakuan akan negara (Palestina) merdeka di Perserikatan Bangsa Bangsa di dihalangi Amerika Serikat pada Selasa (20/4) kemarin. AS menganggap Palestina merdeka adalah upaya sepihak tanpa adanya perjanjian damai dengan Israel.
"Kami tidak yakin itu adalah gagasan yang baik, kami tidak yakin itu akan membantu," kata juru bicara Deplu AS Mark Toner.
Pembicaraan damai yang diperantarai AS antara Israel dan Palestina telah dimulai lagi pada September 2010, tapi macet tak lama setelah itu ketika Israel menolak memperpanjang moratorium dalam pebangunan permukiman di wilayah Palestina yang didudukinya.
Israel bersikeras bahwa semua masalah, termasuk permukiman, sebaiknya dibahas dalam pembicaraan langsung.
Presiden Pemerintah Otonomi Palestina Mahmud Abbas telah menyatakan bahwa ia akan meminta pengakuan di PBB akan negara Palestina merdeka itu pada September mendatang.
Tapi AS, yang memimpin proses perdamaian itu, terus menegaskan bahwa hanya perjanjian yang dirundingkan sepenuhnya dengan Israel mengenai "solusi dua negara" yang dapat menghasilkan perdamaian yang kekal antara kedua negara itu.
"Kami terus mendesak kedua belah pihak untuk memulai pembicaraan lagi dalam perundingan langsung," kata Toner.(antaranews)
