Menteri Keuangan Libya Abdulhafid Zlitni mengatakan rezim Kolonel Muammar Khaddafi diperkirakan dalam beberapa bulan mendatang akan mengalami kebangkrutan, jika pemerintahan Khaddafi tidak segera menghentikan krisis politik dan militer.
“(Kebangkrutan ) ini tidak akan lama lagi, mungkin beberapa bulan ke depan,” kata Zlitni kepada surat kabar Inggris, the Guardian. Meski begitu, ia sangat berharap kebangkrutan itu tidak akan datang. Ia menambahkan pemerintah masih membayar gaji, pensiun, dan tunjangan bagi lebih dari 75 persen warga yang menetap di sebelah barat Libya.
Sejak revolusi dan berujung pada pemberontakan melanda negara kaya minyak di Benua Afrika ini, rakyat membeli secara panik untuk menimbun persediaan kebutuhan saban hari. Mereka juga menyimpan uang tunai di rumah. Sebab itu, mulai pekan depan pemerintah akan menaikkan suku bunga dari 3 persen menjadi 6 persen agar rakyat mau menabung.
Ekonomi Libya berantakan setelah revolusi meletup dua bulan lalu. Barang-barang impor yang memenuhi setengah kebutuhan dalam negeri terkena dampak sanksi PBB. Setengah dari dua juta buruh migran kabur meninggalkan negara itu. Aset-aset pemerintah di luar negeri juga dibekukan. (tempo)