Para demonstran anti rezim Presiden Ali Abdullah Yaman mendapatkan dukungan dari puluhan anggota parlemen Yaman dengan mengundurkan diri sebagai protes atas aksi kekerasan yang dilakukan rezim Sana'a terhadap demonstran.
Para pembelot, termasuk 20 anggota parlemen dan 45 anggota partai Kongres Rakyat, bergabung dengan demonstran anti-pemerintah pada hari Sabtu.
Para demonstran anti-rezim berunjuk rasa untuk mendesak pengunduran diri Presiden Ali Abdullah Saleh sejak Januari lalu. Meskipun aksi unjuk rasa di seluruh negeri semakin meningkat, namun Saleh mengatakan akan tetap berkuasa sampai akhir masa jabatannya pada tahun 2013.
Puluhan orang tewas dan ratusan lainnya cidera sejak awal aksi protes berlangsung. Setidaknya empat demonstran dilaporkan tewas dalam bentrokan terakhir dengan pasukan keamanan di ibukota di sebelah barat dan barat daya kota pelabuhan Aden.
Pasukan keamanan Yaman menembak para demonstran dengan peluru dan tabung gas air mata. Dilaporkan, pasukan pro-rezim juga menyerang para pengunjuk rasa di luar Universitas Sana'a.
Setidaknya 10 pengunjuk rasa anti-pemerintah, termasuk anak sekolah, tewas dan ratusan lainnya terluka dalam bentrokan dengan polisi pada hari Sabtu.
Polisi Yaman menggunakan gas saraf untuk memadamkan protes damai di Bundaran Universitas Sanaa'.
Tindakan represif rezim Yaman dalam menghadapi unjuk rasa rakyat dikecam oleh berbagai pihak.
PBB mengecam aksi kekerasan terhadap demonstrasi damai dan meminta semua pihak untuk terlibat dalam dialog. Juru bicara Kantor Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Martin Nesirky menyatakan khawatir akan semakin memburuknya kondisi di Yaman. Sabtu malam, Nesirky mengatakan, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam aksi kekerasan dan menyeru phak-pihak terkait untuk menahan diri.
Catherine Ashton, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa mengecam keras tindakan pemerintah Yaman yang menggunakan kekerasan menghadapi rakyatnya. Ashton mendesak pemerintah Yaman untuk memenuhi tuntutan rakyat.
Sekitar 40 persen penduduk Yaman hidup dengan pendapatan di bawah $ 2 perhari, dan setiap hari mereka bergulat dengan kemiskinan kronis.(irib)