Kadiv Humas Polri, Irjen Edward Aritonang dalam konfrensi persnya menyatakan bahwa penangkapan Abu Bakar Ba’asyir terkait dengan dugaan beliau sebagai otak dan pendanaan tindak terorisme.
Menurut Edward, pimpinan Jamaah Anshorut Tauhid ini ditangkap sebagai hasil penyidikan Polri yang dimulai dari penangkapan tempat latihan terorisme di Aceh. Kemudian, masih menurut Edward, kelompok terorisme ini membuat semacam uji coba pembuatan bom di daerah Jawa Barat.
Walau siang ini tersangka masih belum tiba di Mabes Polri, Edward Aritonang menyatakan bahwa sejumlah target teror sudah direncanakan. Antara lain, lokasi kunjungan Presiden SBY ke Jawa Barat dalam waktu dekat ini, sejumlah kantor Kedubes, hotel, dan mabes Polri sendiri.
Seperti diberitakan bahwa Abu Bakar Ba’asyir ditangkap pagi jam 8 bersama rombongan yang sedianya bertolak dari Cimahi menuju Solo. Rombongan terdiri dari dua mobil, kijang krista yang ditumpangi Abu Bakar Ba’asyir dan isteri, dan mobil terrano hitam yang ditumpangi staf Abu Bakar Ba’asyir.
Sejumlah kabar menyampaikan bahwa Abu Bakar Ba’asyir berkunjung ke Jawa Barat dalam rangka mengisi ceramah di Cimahi yang bertema tentang tarhib Ramadhan. Karena larut malam dan kondisi pimpinan Pesantren Al-Mukmin Ngeruki ini cukup lelah, akhirnya staf beliau memutuskan untuk berangkat ke Solo keesokan harinya.
Dalam perjalanan pulang inilah, Abu Bakar Ba’asyir dan rombongan dicegat tim Antiteror Densus 88. Dalam penangkapan itu, salah satu kaca mobil rombongan pecah. (Eramuslim.com)