Huub, seorang pria warga negara Belanda membuat serangkaian kejutan di internet. Ia menyebar-luaskan informasi militer melalui jejaring sosial Twitter.
Banyak kerumitan teknis, yang pada zaman baheula hanya dikuasai oleh spion kawakan, sekarang, asal cukup tekun, sudah bisa dilakukan oleh pelacak amatir biasa. Yang diperlukan, hanya peralatan yang tepat.
Tidak Beken
Hingga belum lama berselang, Huub yang tinggal di daerah Hilversum, Belanda, masih sekedar pria yang nyaris tidak dikenal. Kini ia menjadi pusat perhatian dunia internasional, dengan serangkaian tweets-nya mengenai Operasi Odyssey Dawn, operasi militer negara-negara Barat di Libia.
"Hmmm, second fighter showing his ID, a USAF F-15E from 494FS Lakenheath UK, I presume Gadhafis radar equipment has destroyed :o)," demikian bunyi pesan twittert Huub alias @FMCNL Senin pagi.
Beberapa waktu sebelumnya, pria Belanda ini mengabarkan, dua pesawat tempur F-16 milik Amerika sedang terbang menuju basis mereka di pulau Sicilia. Ia juga memberitakan saat sebuah pesawat pengisi bahan bakar milik Inggris, memasok kerosine pada lima pesawat Eurofighters.
Bagi kelancaran operasi di Libia, informasi seperti itu mungkin tidak termasuk kategori terlalu rahasia. Namun, semua anggota koalisi militer yang terlibat dalam operasi, tetap tidak senang, jika informasi seperti ini disebar-luaskan.
Informasi Rinci
Dalam setiap perang, setiap informasi bisa jadi akan sangat penting. Dan Huub sangat royal dalam soal membagi informasi. Jadi, ia juga melaporkan nomor pesawat dan rute terbangnya:
"PSYOPS is airborne again! USAF EC-130J tail nr 00-1934 callsign STEEL 74 in orbit near Libya at FL250."
Satu berita menarik lain yang ia sebarkan Senin pagi kemarin. Huub berhasil memantau komunikasi pesawat terbang pemancar radio Amerika, dari jenis Hercules yang sudah dirombak. Pesawat ini memerintahkan kapal-kapal Libia agar tetap bersandar di pelabuhan. Jika tidak, mereka akan dihancurkan. Pentagon tentunya tidak akan menyiarkan berita seperti ini.
IT Dalam Kehidupan Sehari-hari
Huub adalah penggemar radio amatir, mantan militer, dan kini bekerja di sektor IT. Ia sama sekali tidak bersedia untuk diwawancara. Ia juga menyatakan, selama beberapa hari mendatang ia tidak akan aktif dalam jejaring Twitter. Pria ini tidak menjelaskan, mengapa ia tidak akan aktif.
Huub bukan satu-satunya penggemar radio amatir yang mencoba memantau jalan operasi seperti itu. Yang jelas, ia sangat menguasai bidang ini. Pada masa lalu, ia pernah mengikuti gerak-gerik mantan Presiden Yugoslavia, Slobodan Milosevic. Kadang, ia juga berhasil memantau sinyal pesawat kepresidenan Amerika, Air Force One.
Pada majalah Danger Room ia menceritakan bahwa ia menggabungkan informasi yang bisa diperoleh di internet, dengan informasi yang ia pantau dari gelombang suara.
"Tujuan utama saya sebenarnya sederhana saja. Saya ingin mendapatkan berita sebagaimana adanya. Tanpa bumbu propaganda politik atau militer."(rnw)