5 Dec 2010

Ramai-ramai membungkam Wikileaks

Image


Pemberitaan mengenai situs peniup peluit WikiLeaks hingga kini masih menjadi sorotan media masa dunia termasuk Indonesia. Situs Antara hari ini (Ahad,5/12) menurunkan sebuah artikel mengenai upaya WikiLeaks berjuang untuk tetap online setelah Swedia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpinnya.


Pendiri WikiLeaks, Julian Assange muncul sesaat untuk mengatakan bahwa dia harus meningkatkan keamanan dirinya setelah menerima ancaman pembunuhan menyusul gelombang publikasi sekitar 250 ribu kawat diplomatik AS melalui lamannya itu.


Di Stockholm, para jaksa Swedia menerbitkan surat penangkapan internasional terbaru untuk Assange yang diyakini berada di Inggris atas tuduhan serangan seks demi memenuhi unsur tuduhan yang dibutuhkan polisi Inggris guna menangkap Assange. Laporan-laporan dari Inggris menyebutkan bahwa Assange bisa ditangkap dalam jangka 10 hari.


Laman peniup peluit itu dipaksa beralih ke Swiss untuk mendapatkan domain baru setelah laman aslinya wikileaks.org dimatikan oleh provider Amerika, sementara Prancis berupaya melarang server-server Prancis menjadi web-hosting untuk laman tersebut.


Laman peniup peluit itu yang hosting di Swiss sempat ambruk Jumat malam kemarin setelah nama domainnya dimatikan provider sistem Amerika namun WikiLeaks muncul lagi di lebih dari 20 laman alternatifnya.


Rilis terakhir bocoran kawat diplomatik dari situs itu menunjukkan para pejabat AS menyangka Yaman memiliki senjata rahasia berupa misil yang ditembakkan dari bahu manusia, namun dianggap bakal membahayakan tentara AS jika jatuh ke pihak yang salah.


Kawat diplomatik lainnya yang dibocorkan adalah apa yang digambarkan para pejabat AS tentang ketakutan berlebihan Inggris mengenai hubungan sangat spesialnya dengan Washington.



Dalam tanya jawab online dengan harian Inggris The Guardian, Assange bersumpah akan melawan apa yang disebutnya "serangan terhadap kami oleh AS."


Mantan kandidat presiden dari Partai Republik, Mike Huckabee, mengatakan siapapun yang bertanggungjawab ikut membocorkan rahasia-rahasis diplomatik itu harus diadili, sementara sejumlah pihak menyeru Assange untuk dibunuh.


Pengacara Assange di London, Mark Stephens, menandaskan baik Scotland Yard maupun dia belum menerima surat perintah penangkapan terbaru yang dikeluarkan Swedia itu.


Stephens mengaitkan surat perintah penangkapan itu dengan upaya-upaya canggih dalam membunuh laman tersebut, dan menyangka sebuah negara telah menjadi aktor dibalik upaya pembungkaman Assange.


Di Prancis, Menteri Perindustrian Eric Besson menyerukan pelarangan bagi server-server Prancis untuk menjadi hosting WikiLeaks, dengan alasan laman itu membahayakan keselamatan manusia.


"Prancis tidak bisa menjadi host laman-laman Internet yang melanggar kerahasiaan hubungan diplomatik dan membahayakan orang-orang yang dilindungi oleh kerahasiaan diplomatik," tulis Besson kepada lembaga resmi pemerintah yang mengurusi Internet di Prancis.


Amazon telah mematikan servernya untuk WikiLeaks, Rabu lalu, menyusul tekanan dari politisi AS dan sehari setelah sekelompok senator mengenalkan legislasi yang menyebutkan adalah ilegal menerbitkan nama-nama para informan diplomatik yang bekerja untuk militer dan komunitas intelijen AS. WikiLeaks menyebut Amazon "pengecut" dalam sebuah pesan Twitter, Jumat.


Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton melukiskan pembobolan itu sebagai "serangan terhadap dunia" dan mengungkapkan penyesalannya kepada Presiden Argentina Cristina Kirchner dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari perihal konten dokumen yang dibocorkan itu.


Menyusul pembocoran kawat diplomatik yang mengungkapkan kritik AS terhadap kinerja pasukan Inggris di Afghanistan, Clinton mengatakan dia ingin mengungkapkan "penghormatan terdalam dan kekagumannya pada upaya-upaya luar biasa yang dilakukan pasukan Inggris."


Rusia juga marah karena dalam kawat diplomatik itu menyebutnya "negara mafia", sementara Presiden Dmitry Medvedev disamakan sebagai "Robin" untuk Perdana Menteri Vladimir Putin yang disebut "Batman".


Pada jumpa pers hari Jumat waktu setempat bersama PM Italia Silvio Berlusconi yang sedang berkunjung ke Rusia dan sama-sama menjadi target dalam kawat diplomatik itu, Medvedev menyebut kawat-kawat diplomatik rahasia itu melukiskan sinisme AS.


Gedung Putih mengatakan pada banyak pemerintahan bahwa telah mengambil langkah untuk mencegah para pegawai yang tak berwenang, mengakses dokumen-dokumen rahasia dalam kawat diplomatik yang dibocorkan WikiLeaks itu.


Perusahaan layanan transaksi keuangan di internet, PayPal, yang berbasis di AS, menyatakan akan menutup saluran donasi secara online kepada Wikileaks dengan menyalahi kebijakan lembaga layanan pembayaran online itu.


Para pendukung Assange yakin, sikap negara-negara Barat ini muncul atas desakan AS. Para politisi AS marah besar. Senator Republik dari Nevada, John Ensign mengusulkan amandemen Undang-Undang Spionase AS yang memungkinkan jaksa memiliki keleluasaan untuk menuntut Assange dan organisasinya secara pidana.


Jaksa Agung Eric Holder mengatakan, kebocoran kawat diplomatik ini membahayakan keamanan nasional, usaha diplomatik, dan hubungan AS dengan seluruh dunia.


Assange dan pendukungnya pun tidak tinggal diam. Beberapa langkah sudah disiapkan para pengacara Assange untuk melindungi pendiri Wikileaks itu dari ancaman pembunuhan dan ekstradisi jika ia ditangkap polisi.


Salah satu langkah yang menurut Assange telah dilakukan adalah mengirimkan "Cablegate", yakni bundel semua dokumen rahasia yang belum dipublikasikan dalam format trankripsi kepada puluhan ribu orang di seluruh dunia.


Apabila terjadi sesuatu terhadap dia, kata sandi (password) untuk membuka enkripsi dokumen rahasia itu akan otomatis disebar sehingga penerima Cablegate akan bisa membuka bundel dokumen itu dan menyerahkan kepada media massa.
Andaikan situs Wikileaks bisa diblokir, organisasi Wikileaks yang tak terikat negara tertentu ini tetap bisa beroperasi secara langsung dengan membagi-bagikan dokumen-dokumen rahasia ke seluruh dunia.


Para pengamat memprediksi, apa yang sudah dimulai Assange dengan Wikileaks tak mungkin dihentikan lagi. Bahkan, beberapa mantan kolega Assange, termasuk mantan juru bicara Wikileaks, Daniel Schmitt dari Jerman, sudah menyatakan akan membuka situs pembocor rahasia lain sebagai tandingan Wikileaks. Langkah Schmitt ini diduga akan segera diikuti banyak pihak lain.(Antara/kompas)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Ramai-ramai membungkam Wikileaks Deskripsi: Pemberitaan mengenai situs peniup peluit WikiLeaks hingga kini masih menjadi sorotan media masa dunia termasuk Indonesia. Situs Antara hari... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►