Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada kabinet politik-keamanan pada hari Selasa kemarin bahwa kecaman internasional tidak akan pernah menghentikan blokade Israel di Jalur Gaza.
Serangan mematikan Angkatan Laut Israel terhadap armada Gaza yang membawa bantuan kemanusiaan menuai badai kritik di antara teman dan musuh lama Israel. Misalnya PBB menyerukan Israel untuk membuka blokade terhadap Gaza.
Tetapi Netanyahu mengatakan kepada menteri pada pertemuan khusus diadakan di belakang serangan itu bahwa blokade itu masih diperlukan untuk mencegah senjata dari diselundupkan ke Jalur Gaza.
"Kita tahu dari pengalaman Operasi Cast Lead bahwa bahwa senjata yang memasuki Gaza akan diarahkan kepada warga sipil kami," kata Netanyahu, merujuk pada penyerangan tiga minggu Israel yang sangat brutal di Jalur Gaza pada bulan Januari 2009. "Gaza adalah negara teror didanai oleh Iran, dan karena itu kami selalu mencoba mencegah senjata yang dibawa ke Gaza lewat udara, laut dan darat," katanya.
Netanyahu mengakui bahwa Hamas masih mampu menyelundupan senjata melalui terowongan ke Mesir, dan menekankan bahwa sejumlah besar senjata yang dibawa melalui jalur laut memberikan ancaman yang sama sekali berbeda.
"Pembukaan rute laut ke Gaza akan memberikan bahaya yang sangat besar terhadap keamanan warga negara kami," kata Netanyahu. "Oleh karena itu, kami akan berdiri teguh pada kebijakan kami dari blokade laut dan memeriksa kapal yang masuk."
"Memang benar bahwa ada tekanan internasional dan kritik terhadap kebijakan ini, tetapi dunia harus mengerti bahwa sangat penting untuk menjaga keamanan Israel dan hak dari Negara Israel untuk membela diri."
Netanyahu sepertinya mengabaikan satu hal: dalam armada kebebasan itu, menurut laporan Haaretz, tidak satupun aktivis yang berasal dari Iran.(eramuslim)