WASHINGTON – Militer AS mengembangkan rencana melancarkan serangan sepihak terhadap Taliban Pakistan jika ada serangan di AS yang terlacak sebagai tindakan mereka, demikian dilaporkan agensi berita Washington Post.
Perencanaan serangan balasan tersebut dipicu oleh dugaan hubungan antara pengebom gagal Times Square, Faisal Shahzad, dengan sejumlah elemen Taliban Pakistan, kata Washington Post dalam sebuah artikel yang dimuat di situsnya pada hari Jumat malam, mengutip ucapan seorang pejabat militer senior AS.
Militer akan berfokus pada serangan udara dan peluru kendali, tapi bisa juga menggunakan tim-tim kecil beranggotakan pasukan khusus AS yang saat ini ada di perbatasan dengan Afghanistan.
Serangan udara bisa mengganggu kemampuan militan melancarkan serangan, tapi hal itu juga mungkin bisa merusak hubungan AS dan Pakistan.
CIA telah melancarkan sejumlah serangan drone tanpa awak di kawasan suku Pakistan. Para pejabat mengatakan kepada harian tersebut bahwa respons militer AS hanya akan dipertimbangkan jika ada serangan yang mampu meyakinkan Presiden Barack Obama bahwa kampanye yang dilakukan CIA tidak efektif.
Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa Pakistan telah diberi waktu selama beberapa minggu untuk menunjukkan perkembangan nyata dalam upaya memerangi Taliban.
AS telah menempatkan Pakistan “di atas jam” untuk meluncurkan upaya intelijen dan antiterorisme baru terhadap Taliban, yang dituding Gedung Putih berada di balik upaya peledakan Times Square, menurut pejabat tersebut.
Dua orang utusan top pemerintahan Obama memberitahu Pakistan bahwa negara itu hanya punya waktu beberapa minggu untuk menunjukkan perkembangan sesungguhnya dalam memerangi Taliban Pakistan, kata seorang pejabat senior AS.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, James Jones, dan Direktur CIA Leon Panetta mengirimkan pesan tersebut kepada Islamabad minggu, kata pejabat tersebut.
Delegasi tingkat atas AS tersebut memberikan beberapa hal kepada Pakistan yang mereka yakini mampu membuktikan bahwa Faisal Shahzad, pria Pakistan-Amerika yang menjadi tersangka Times Square, mendapat pelatihan dan pendanaan dari Tehrik-e-Taliban atau TTP.
Delegasi yang datang berkunjung tersebut mengingatkan para pemimpin Pakistan bahwa Presiden Barack Obama telah mengirimkan surat kepada mereka pada November, isinya meminta Pakistan lebih keras menghadapi al-Qaeda dan kelompok-kelompok pendukungnya, tambah sang pejabat.
Para pejabat AS juga mengatakan AS memiliki hak menyerang di kawasan suku untuk mengejar Osama bin Laden dan target-target lainnya.
Pada saat bersamaan, pemerintahan Obama berusaha meningkatkan hubungan dengan para pejabat intelijen Pakistan untuk menangkal datangnya serangan.
Para pejabat yang dikutip Post dan AP tidak bersedia menyebutkan nama karena sensitivitas yang mengelilingi militer AS dan aktivitas intelijen di Pakistan.
Sebuah serangan drone terbaru AS menewaskan setidaknya 11 orang dan melukai beberapa orang lainnya di kawasan barat laut Pakistan, kata sejumlah sumber intelijen.
Sebuah pesawat tanpa awak AS menembakkan sejumlah peluru kendali ke arah tempat yang diduga persembunyian kelompok gerilyawan di Waziristan Utara pada hari Jumat, demikian dilaporkan kantor berita DPA.
“Serangan drone tersebut betul-betul menghancurkan (targetnya),” kata seorang pejabat intelijen yang menolak namanya disebutkan.
Washington mengklaim serangan udaranya adalah untuk menarget para gerilyawan, namun faktanya sebagian besar serangan justru menewaskan para penduduk sipil, sejak Agustus 2008. Serangan semacam itu telah menewaskan hampir 1.000 orang di kawasan pedesaan.
Masalah jatuhnya korban sipil membuat hubungan antara Islamabad dan Washington menjadi tegang, pemerintah Pakistan berulang kali mengungkapkan keberatan terhadap serangan-serangan AS.(suaramedia)