Gerakan Fatah Palestina sedang menyelidiki laporan, yang menyatakan Mohammed Dahlan dan Khalid Salam terlibat dalam memasok senjata buatan rezim Zionis Israel kepada Pemimpin Libya Muammar Gaddafi.
Pekan lalu, para pemimpin revolusioner Libya menuduh pasukan yang setia kepada Gaddafi menggunakan senjata Israel untuk menargetkan warga negara Afrika Utara itu.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah mereka menyita roket dan granat buata Israel, yang ditinggalkan oleh pasukan Gaddafi di kota Misrata, sekitar 150 km timur ibukota Libya, Tripoli.
Dewan Revolusi Nasional Libya menghubungkan kasus senjata Israel dengan anggota Komite Sentral Fatah Mohammed Dahlan dan Khalid Salam.
"Kasus ini sedang diselidiki," kata jurubicara Fatah, Nabil Abu Rudeineh kepada kantor berita DPA pada hari Rabu (6/4). Ditambahkannya, Komite Sentral Fatah menolak tindakan seperti itu, karena mereka menentang kebijakan campur tangan dalam urusan internal Arab.
"Kami akan mengambil langkah yang diperlukan tentang dugaan tersebut," tegas Rudeineh. Namun, Gerakan Fatah menyatakan bahwa Dahlan diskors dari komite tersebut dua bulan lalu, menyusul tuduhan bahwa ia berkomplot untuk bertindak melawan Kepala Otorita Ramallah Mahmoud Abbas.
Dilaporkan pula bahwa Dahlan, yang saat ini dalam penyelidikan, telah membantah tuduhan tersebut. Gerakan Fatah juga mengatakan bahwa Dahlan tidak lagi ada hubungan dengan Salam.(irib)
