24 Mar 2011

Target Khadafi Lengser Liga Arab Kian Terpuruk

ImageTiga Hari Pasca Penyerangan Pasukan Koalisi Yang Dipimpin Amerika Serikat ke Libya, Keberadaan Penguasa Libya Moammar Khadafi Belum Jelas Keberadaannya. Serangan Jarak Jauh Dari Kapal Induk Maupun Jet Tempur Membawa Ratusan Rudal Tidak Hanya Ditujukan Pada Sistem Pertahanan Militer Libya Saja, Tapi Juga Menghantam Kompleks Perumahan Di Mana Khadafi Dikabarkan Berada.


Putra Khadafi Dikabarkan Tewas, Tapi Bukan Terkena Sasaran Rudal Pasukan Koalisi, Melainkan Akibat Serangan Bom Bunuh Diri Yang Dilakukan Seorang Pilot Libya Yang Menolak Menyerang Sasaran Para ‘’Pemberontak’’ Atau Penentang Rezim Khadafi.


Sasaran Tembak Psukan Koalisi Sebenarnya Adalah Pemimpin Libia, Moammar Khadafi, Anak-Anaknya Dan Para Pembantu Seniornya.


Kelihatan Sekali Kalau Pola Serangan Yang Dibangun Koalisi AS Dan Sekutunya Mirip Dengan Upaya Yang Dilakukan Pasukan Koalisi Ketika Melakukan Invasi Ke Irak Tahun 2003 Terkait Dugaan Melakukan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan. Setelah Melumpuhkan Kekuatan Militer Lawan, Menguasai Baghdad, Lalu Menghukum Saddam Dengan Kejam.


Kita Mencatat, Kejahatan Perang Yang Dilakukan AS Dan Sekutu Sudah Yang Ketiga Kalinya Terhadap Negara Islam Dengan Model Yang Tidak Jauh Berbeda. Kini Libya Menjadi Sasaran Setelah Mereka Sukses Menjatuhkan Saddam Hussein Dengan Keji Dan Biadab. Perlakukan AS Dan Sekutu Patut Mendapat Kecaman Dunia Internasional Yang Mayoritas Menolak Sistem Kekerasan Diterapkan, Namun AS Dan Sekutu Tetap Saja Menentang Dengan Menjalanan Kehendaknya Untuk Memporak-Porandakan Negara-Negara Yang Sulit Ditaklukkan Dengan Cara Boikot Maupun Sanksi Ekonomi.


Sama Halnya Dengan Serangan Pasukan AS Dan Sekutu Ke Afghanistan Yang Mencabik-Cabik Perasaan Umat Islam. Modusnya Untuk Menghancurkan Markas Al-Qaeda Pimpinan Osama Bin Laden, Namun Faktanya Mengganti Pemerintahan Taliban Dengan Pemerintahan Yang Direkayasa AS Dan Sekutu.


Hemat Kita, Perlakuan Rezim Militer Khadafi Terhadap Pergolakan Politik Di Negaranya Memang Tidak Bisa Dibenarkan Juga Sehingga Seribuan Orang Tewas. Meningkatnya Krisis Politik Di Libya Seharusnya Dapat Diselesaikan Oleh Negara-Negara Yang Tergabung Dalam Liga Arab. Namun Organisasi Regional Wilayah Arab Itu Tidak Mampu Menjadi Mediator Untuk Mencarikan Upaya Damai Yang Menguntungkan Kedua Belah Pihak Yang Bertikai Di Libya.


Malah, Sikap Khadafi Mengerahkan Militer Dengan Menggempur Wilayah-Wilayah Yang Dikuasai ‘’Pemberontak’’ Mendapat Respon Sebaliknya Dari Liga Arab. Hubungan Libya Dengan Liga Arab Yang Sejak Lama Tidak Akur, Diduga Menjadi Penyebab Liga Arab Meminta Bantuan PBB Sehingga Keluarnya Sanksi Larangan Terbang, Dan Kemudian Dijadikan Dasar Bagi Pasukan AS Dan Sekutu Untuk Menyerang Libya Dengan Target Awal Melumpuhkan Pertahanan Militer Libya Dan Sasaran Utamanya Menewaskan Khadafi.


Kelihatan Sekali Sikap AS Dan Sekutu Yang Bermuka Dua. Artinya, Untuk Kejahatan Kemanusiaan Sejenis Yang Dilakukan Israel Terhadap Bangsa Palestina Sejak Puluhan Tahun Lalu Sampai Saat Ini Dengan Mengerahkan Pesawat Tempur Dan Rudal Selalu Ditanggapi Dingin Oleh AS Dan Sekutu. Bahkan, Selalu Menyalahkan Bangsa Palestina. Lagi-Lagi Liga Arab Tidak Mampu Berbuat Banyak Untuk Menjatuhkan Sanksi Terhadap Israel.


Justru Itu, Jika Libya Sampai Jatuh Dampaknya Tidak Hanya Dirasakan Oleh Bangsa Arab, Tapi Juga Menjadikan Negara-Negara Arab Menjadi ‘’Boneka’’ AS Dan Sekutunya Dari Eropa. Boleh Saja Bangsa Arab Menolak Sudah Dalam Cengkeraman ‘’Penjajahan’’ Zionis Global Tapi Fakta Menunjukkan Bahwa Pergolakan Yang Terjadi Di Sejumlah Negara Arab Sejak Jatuhnya Ben Ali, Mubarak Dan Maraknya Aksi Demo Menuntut Dilakukannya Reformasi Sampai Tekanan Menuju Revolusi Menujukkan Eksistensi Dan Kewibawaan Liga Arab Semakin Terpuruk.


Sebab, Mereka Cenderung Semakin Dekat Dengan Kehendak DK-PBB Dan Negara Adidaya AS Dan Sekutunya. Piagam PBB Dan Aturan-Aturan Hubungan Internasional Menjadikan Negara-Negara Arab Semakin Tak Berdaya Untuk Mengatur Harkat Dan Martabat Serta Kedaulatan Bangsanya.


Sikap Liga Arab Yang Semakin Membungkuk Ke AS Dan Sekutu Patut Disayangkan. Kondisi Libya Menjadi Sasaran Rudal Canggih Koalisi Zionis Tidak Akan Terjadi Kalau Saja Liga Arab Tegas Menolak Pasukan Koalisi Campur Tangan. Itu Tidak Terwujud Karena Sesama Bangsa Arab Tidak Pernah Kompak Sehingga Melemahkan Posisi Tawar Mereka.


Seharusnya Liga Arab Memanfaatkan Kelebihan Negara Anggotanya Yang Kaya Minyak. Timur Tengah Merupakan Sumber Minyak Yang Penting Bagi AS Dan Eropa Yang Haus Energi Sehingga Mereka Terus Mencari Sumbe Energi Baru Setiap Saat. Tidak Hanya Dengan Cara Halal Eksplorasi Tapi Juga Dengan Cara Kejam, Seperti Melakukan Penyerangan Terhadap Kedaulatan Bahkan Menghancurkan Peradaban Suatu Bangsa.


Kita Berharap Liga Arab Sadar Dan Melakukan Evaluasi Sekaligus Melakukan Reformasi Dalam Kepengurusan Sehingga Wajah Liga Arab Tidak Semakin Terdegradasi. Sikap Takut Kepada Barat Harus Dibuang Jauh-Jauh Agar Peran Liga Arab Ke Depan Semakin Menentukan Nasib Bangsa Arab: Tidak Lagi Semakin Terpojok Dalam Berbagai Bidang, Seperti Ekonomi, Politik, Demokrasi, Hukum Dll.(WMcom))