Selalu dikatakan bahwa Israel melakukan ini dan itu, atau berencana untuk melakukannya. Jika kita memang sudah tahu apa yang direncanakan oleh Israel, kenapa kita tidak menghentikan atau menghindarinya? Konspirasi terbesar yang pernah terdengar terkait Arab dan Israel adalah kekalahan memalukan pada bulan Juni 1967. Mesir menyalahkan semua orang kecuali diri mereka sendiri untuk kekalahan itu. Mereka bersikukuh membahas kenapa beberapa pesawat datang dari arah utara dan bukan timur. Mereka bersikukuh bahwa ada pesawat angkatan laut Amerika yang menyerang Mesir. Apakah analis militer belum pernah mendengar tentang manuver menghindar, atau apakah mereka berharap angkatan udara akan terbang seperti pesawat komersial dengan mengambil rute terpendek dan langsung?
Pasukan Mesir ternyata dikomandani oleh Gamal Abdel Nasser yang hanya berpangkat mayor. Beberapa jam sebelum serangan Israel, semua situs pertahanan udara diberitahu untuk menahan diri karena pesawat Marshal Lapangan Abdulhakim Amer sedang berada di udara. Jadi, bukan konspirasi Israel yang mengalahkan Mesir, melainkan perencanaan yang buruk dan militer yang lelah setelah kembali dari perang di Yaman yang bahkan Nasser pun tidak tahu bagaimana mengatasinya.
Itu adalah Mesir di tahun 1967, tapi bagaimana dengan pemberontakan Mesir di tahun 2011? Apakah itu rakyat Mesir atau kekuatan luar? Kepemimpinan Mesir dulu sering menyebut Al Jazeera sebagai kotak korek api. Pusat media kanal itu di Qatar begitu kecil hingga orang-orang sering heran kenapa pemimpin regional cemas terhadap bangunan media sekecil itu, bangunan yang sekecil kotak korek api.
Ternyata otoritas Mesir meletakkan Al Jazeera dalam daftar teratas tempat-tempat yang akan ditutup. Juga tidak ada pusat media Israel dan Israel tidak berkepentingan menyaksikan Mesir yang tidak stabil. Thomas Friedman pernah berkata bahwa Al Jazeera harus didirikan di Mesir, bukan Qatar.
Mesir adalah negara yang medianya seharusnya ada di depan memberikan informasi. Namun, rakyat Mesir yang tinggal di dalam dan luar negeri mengandalkan kantor berita asing. Jangan ragukan permintaan tulus rakyat Mesir untuk perubahan. Kita tidak bisa menuduh 80 juta rakyat Mesir menjadi boneka di tangan asing.
Sampai sekarang, kaum Arab menyalahkan Israel untuk kecanduan narkoba yang dialami generasi mudanya, pendidikan rendah mereka, invasi Irak ke Kuwait, jalanan yang buruk, korupsi, kurangnya demokrasi, pengangguran, serangan 11 September, perpecahan Sudan, gejolak di Tunisia, dan pemberontakan di Mesir. Jika Israel bisa melakukan semua itu, maka entah mereka adalah manusia super atau kita yang hanya menikmati menyalahkan orang lain untuk kejatuhan kita sendiri.
Dunia Arab sekarang berada dalam keadaan yang tidak karuan. Mesir adalah negara terbesar di dunia Arab dengan penduduk 82 juta jiwa. Jika ia goncang, maka seluruh dunia Arab akan terguncang. Ini bukan saatnya untuk menyalahkan Barat atau Israel. Setiap negara memiliki agenda untuk menguntungkan rakyatnya. Dunia Arab harus memikirkan apa yang terbaik untuk rakyat mereka, bukan pemimpin mereka.
Dunia Arab dan Muslim harus menyingkirkan pemikiran bahwa seluruh dunia tengah berkonspirasi untuk menghancurkan mereka. Dunia Arab kaya akan bahan baku mentah, sungai, tanah yang subur, penduduk yang kaya dan terpelajar. Kita harus konsentrasi pada pendidikan, perawatan kesehatan, transparansi, dan saluran-saluran terbuka antara penguasa dan rakyat.
Abdulateef al-Mulhim adalah veteran anggota AL Kerajaan Arab Saudi yang kini berpusat di Alkhobar. (suaramedia.com)