Keputusan Inggris meningkatkan status delegasi Palestina ketingkat misi, sejalan dengan sejumlah negara Uni Eropa lainnya, disambut hangat oleh Palestina. walaupun keputusan tersebut diprotes Zionis Israel, kata pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hanan Ashrawi.
"Itu bukti upaya internasional dalam mengakui kedaulatan Palestina," kata Ashrawi, yang menjabat anggota Dewan Eksekutif PLO.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague pada Senin mengatakan bahwa Inggris telah membarui kedudukan diplomat Palestina di negara itu untuk mendorong pelanjutan perundingan perdamaian, yang gagal, antara Palestina dengan Israel.
Ashrawi menegaskan jika Inggris telah mengumumkan dengan jelas bahwa perundingan perdamaian akan mengarah kepada pendirian negara Palestina dengan ibu kota Yerusalem Timur.
Namun, ia menambahkan bahwa negara Eropa harus mengakui negara Palestina di tanah yang dijajah Israel sejak 1967. Palestina berharap dapat meraih 150 negara mengakui kedaulatan Palestina hingga September.
Sembilan negara Amerika Latin telah mengakui negara Palestina selama beberapa bulan terakhir, sementara sejumlah negara Uni Eropa meningkatkan kedudukan perutusan Palestina.
Inggris melakukan tindakan itu setelah perundingan perdamaian di Timur Tengah gagal sejak September 2010 akibat ketimpangan atas pendirian bangunan oleh Israel di Tepi Barat.
Radio Israel mengutip keterangan pejabat, yang tidak ingin disebutkan namanya, yang mengatakan bahwa peningkatan perutusan Palestina di London "tidak mendorong Palestina kembali ke perundingan".
Laporan itu mengatakan bahwa Inggris memberikan penghargaan kepada Palestina tanpa imbalan. "Negara yang ingin membantu Palestina harus memberi tekanan kepada mereka untuk melanjutkan perundingan," katanya.
Palestina bersikeras bahwa Israel harus menghentikan kegiatan pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebelum melanjutkan perundingan perdamaian.
mediaindonesia