11 Mar 2011

Benteng Terakhir Pemberontak, Diserbu Pasukan Gaddafi

ImageTank-tank militer loyalis Gaddafi menembaki posisi yang ditempati oleh revolusioner di pelabuhan minyak Ras Lanuf dan jet-jet tempur mengebom terminal minyak lain di sebelah timur pada hari Kamis (10/3) ketika Moammar Gaddafi melakukan serangan balasan jauh ke dalam pusat pemberontak, saat Washington menyampaikan keraguannya tentang usulan untuk membentuk zona dilarang terbang atas Libya.


Televisi pemerintah mengatakan bahwa militer telah mengusir pasukan oposisi keluar dari Ras Lanuf. Revolusioner membantahnya, tapi mengatakan bahwa pasukan pemerintah mengebom mereka besar-besaran.


Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menggarisbawahi pada hari Kamis (10/3) perlunya konsensus internasional tentang langkah-langkah selanjutnya atas Libya, mengatakan bahwa aksi unilateral AS bisa memiliki konsekuensi yang tak terduga.


Clinton juga mengungkapkan keraguan mendalam tentang usulan untuk membentuk zona dilarang terbang di Libya, mengatakan bahwa zona serupa di Irak dan Serbia sebelumnya tidak banyak berdampak.


"Kami bekerja untuk menciptakan konsensus internasional karena kami pikir itu sangat penting bagi apapun yang dilakukan oleh siapapun, terutama kami," ujar Clinton.


"Ketiadaan kewenangan internasional, AS yang bertindak sendirian akan masuk ke dalam situasi yang konsekuensinya tidak bisa diduga," ujar Clinton.


"Kami menangguhkan hubungan kami dengan kedutaan Libya, jadi kami berharap mereka akan mengakhiri operasi sebagai kedutaan Libya," ujarnya.


Clinton mengatakan perencana AS tetap khawatir bahwa Gaddafi, yang di bawah tekanan AS di tahun 2003 setuju untuk meninggalkan senjata pemusnah massalnya, masih memiliki beberapa kapasitas.


"Dia masih memiliki sisa-sisa senjata kimia dan beberapa peralatan lain yang kami khawatirkan," ujar Clinton.


Clinton menekankan bahwa AS tengah memeriksa segala opsi yang bisa dibayangkan untuk langkah-langkah selanjutnya terhadap Libya, tapi zona dilarang terbang mungkin bukan opsi terbaik.


Pasukan revolusioner mengambil langkah penting ke arah legitimasi internasional ketika Perancis mengakui dewan nasional mereka. Tapi sementara NATO dan UE membahas langkah apa yang mungkin akan mereka ambil, direktur intelijen nasional AS memprediksi bahwa Gaddafi pada akhirnya akan menang atas pemberontak.


Menteri-menteri luar negeri Uni Eropa tidak bisa mencapai kesepakatan dalam rapat di Brussels tentang apakah blok dengan 27 anggota itu harus mengakui gerakan anti-Gaddafi, meskipun mereka sudah memutuskan sanksi hukuman yang lebih ketat terhadap pemerintahan Gaddafi.


Menteri-menteri UE juga mendesak Gaddafi untuk mengundurkan diri.(sm)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Benteng Terakhir Pemberontak, Diserbu Pasukan Gaddafi Deskripsi: Tank-tank militer loyalis Gaddafi menembaki posisi yang ditempati oleh revolusioner di pelabuhan minyak Ras Lanuf dan jet-jet tempur mengebo... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►