Peristiwa pengeboman pesawat milik maskapai penerbangan AS, Pan Am 103 yang terjadi tahun 1988 lalu di atas langit kota Lockerbie Skotlandia, yang menewaskan 259 orang penumpangnya dan 11 orang di darat yang tertimpa puing-puing pesawat itu dilakukan atas skenario rezim Zionis Israel, perintah Amerika Serikat dan agen-agen Muammar Gaddafi bertindak sebagai eksekutor. Berdasarkan sebuah sumber diplomatik di Tripoli Libya.
Sumber tersebut dalam kontak dengan wartawan IRNA di kawasan pada hari Selasa (22/2) menuturkan, skenario itu dijalankan untuk mengontrol rakyat Libya dan AS juga dapat menyusupi bagian-bagian vital negara Afrika yang kaya energi itu.
Pejabat yang ingin identitasnya dirahasiakan ini menambahkan, dunia akan tercengang jika suatu hari nanti pertistiwa Lockerbie terkuak ke publik. Menurutnya, dokumen-dokumen rahasia peristiwa tersebut telah dikeluarkan dari Tripoli atas perintah Washington.
"Pembayaran ganti rugi sebesar 1,5 miliar dolar kepada AS merupakan bagian kecil dari skenario tersebut dan bertujuan untuk mengontrol opini publik Libya yang sangat anti-Barat. Skenario ini juga dirancang oleh AS sendiri," paparnya. Menurutnya, di balik layar, pemerintah Gaddafi sama sekali tidak bermusuhan dengan AS dan ia juga berada dalam penguasaan Gedung Putih.
"Badan Intelijen Pusat AS (CIA) sejak awal terlibat dalam pemboman pesawat jet Pan Am di langit Lockerbie, Skotlandia pada Desember 1988. Dan sebenarnya, 270 orang yang tewas dalam peristiwa itu adalah program sangat rahasia Pentagon dan CIA," jelasnya.
Para pengamat politik di kawasan meyakini bahwa jika AS tidak memusnahkan dokumen-dokumen rahasia di Libya, maka tumbangnya Gaddafi akan menguak dimensi kerjasama luas pemerintah Tripoli dengan Washington.
Abdel Basset Ali al-Megrahi, adalah satu-satunya orang yang dinyatakan bersalah dalam aksi pengeboman pesawat jet Pan Am yang membawa 259 penumpang, kebanyakan warga AS.
irib.ir