Kantor konsulat AS di Jerusalem memerintahkan para stafnya pada Sabtu (19/2) untuk menghindari kota Jericho (Ariha) di Tepi Barat, setelah pemerintah Amerika Serikat memveto resolusi PBB yang mengutuk permukiman Yahudi di wilayah Palestina.
"Perjalanan staf di jalan dua arah yang melewati Tepi Barat hanya untuk mereka yang sudah mendapat izin", sebut konsulat tersebut dalam pernyataan yang dikirim di jejaringnya. Sangat mungkin langkah itu dibuat untuk menghindari aksi pembalasan milisi Palestina.
Pada Jumat (18/2), AS menyampaikan veto terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat. Tindakan tersebut adalah yang pertama dilakukan pemerintah AS sejak Presiden Barack Obama menjabat.
Perundingan damai antara Israel dan Palestina yang disponsori AS menemui kebuntuan tahun lalu setelah Israel menolak memperpanjang penghentian sementara pembangunan permukiman di Tepi Barat. Otoritas Palestina memperingatkan, penolakan Israel mengancam perundingan kedua negara di masa mendatang.
Selama ini Otoritas Palestina menentang pembangunan permukiman Yahudi lantaran wilayah bakal-negara mereka semakin digerogoti permukiman tersebut. Hingga kini, lebih dari 430 ribu warga Yahudi tinggal di lebih dari 100 kawasan permukiman yang tersebar di sepanjang Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Israel mencaplok kawasan itu dari Yordania dalam Perang Timur Tengah pada 1967.
mediaindonesia