Pasukan khusus Pengaman Presiden Muammar Gaddafi atau yang lebih dikenal dengan nama Brigade Muhammad al-Migraif, diberitakan telah bergabung dengan barisan para demonstran di Tripoli Libya.
Kantor berita Russia Today edisi bahasa Arab dalam laporan terbarunya, mengkonfirmasikan munculnya friksi dalam tubuh pemerintah. Sebelumnya, para delegasi Libya di Perserikatan Bangsa-Bangsa telah meletakkan jabatan mereka dan menyeru Presiden Muammar Gaddafi untuk segera mengundurkan diri.
Menyinggung pembantaian demonstran oleh militer Libya dengan menggunakan pesawat dan helikopter tempur, para delegasi Libya itu meminta Mahkamah Pidana Internasional untuk menyelidiki tindak kejahatan rezim Gaddafi.
Sejumlah brigade dalam militer Libya juga merilis statemen dan secara resmi menyatakan bergabung dengan para demonstran. Para tentara yang telah ikut memprotes rezim Gaddafi juga mengimbau rekan-rekannya untuk ikut bergabung.
Menariknya, di timur Libya, sekelompok tentara negara ini terlibat kontak senjata dengan pasukan bayaran pro-Gaddafi yang ditugaskan untuk membantai para demonstran.
Laporan terbaru menyebutkan, kota al-Zawiyah juga menyusul sejumlah kota yang telah jatuh ke tangan para demonstran.
irib.ir