Militer Mesir yang kini berkuasa di Mesir memancing emosi rakyat karena pernyataan nomor 4 yang menegaskan tetap menjaga perjanjian Camp David. Menyusul pernyataan militer tersebut, sumber-sumber pemberitaaan melaporkan kontak telepon Menteri Pertahanan Zionis Israel, Ehud Barak, dengan Ketua Dewan Tinggi Militer Mesir, Mohammad Hossein Tantawi yang kini memegang kendali pemerintah setelah Mubarak lengser.
Setelah Mubarak menyatakan mundur dan menyerahkan wewenanya ke militer, Tel Aviv langsung mengontak Tantawi yang juga Ketua Dewan Tinggi Militer Mesir. Juru Bicara Militer Zionis Israel hari Ahad (13/2) menyatakan bahwa Ehud Barak melakukan pembicaran via telepon dengan Tantawi.
Sebelumnya, PressTV melaporkan, Dewan Tinggi Militer Mesir mengeluarkan statemen nomor 4 yang isinya menegaskan berlakunya semua perjanjian internasional Mesir, termasuk perjanjian Camp David. Menyusul pernyataan militer tersebut, Perdana Menteri Zionis Israel, Benyamin Netanyahu merasa lega dan menyambut baik keputusan Dewan Tinggi Militer Mesir. Netanyahu dalam rapat kabinetnya hari Ahad (14/2) mengatakan, "Mesir selama bertahun-tahun mengakui legalitas perjanjian Camp David. Perjanjian ini menjadi tolok ukur perdamaian dan stabilitas bagi kedua negara dan bahkan kawasan."
Sementara itu, masyarakat revolusioner Mesir menolak keras statemen militer dan menganggapnya sebagai kebijakan yang melanjutkan arogansi rezim Mubarak. Untuk itu, para pengunjuk rasa di Mesir tetap melanjutkan aksi demo mereka haingga semua tuntutan mereka tercapai.
Pada tahun 1979, Mesir adalah negara pertama yang menandatangani perjanjian perdamaian dengan Zionis Israel melalui mediasi AS. Perjanjian Perdamaian Camp David ditandatangani pada tanggal 17 September 1978 di Gedung Putih yang diselenggarakan untuk 'perdamaian' di Timur Tengah. Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter memimpin perundingan rahasia yang berlangsung selama 12 hari antara Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin. Perjanjian ini dinamai Camp David karena pertemuan antarpemimpin Mesir dan Zionis Israel dilakukan di tempat peristirahatan para presiden AS, Camp David di Frederick County, Maryland. Perjanjian ini kemudian melahirkan Perjanjian Damai Israel-Mesir pada tahun 1979.
Saat Jubir Militer Zionis Israel mengumumkan pembicaraan Ehud Barak dengan Tantawi, para pendemo di Bundaran Tahrir tengah bentrok dengan pasukan militer Mesir. Para pendemo bersikeras tetap berada di bundaran selama militer Mesir tidak memenuhi janjinya untuk menyerahkan pemerintah ke rakyat dan menerapkan politik demokratis.
Sebelumnya, militer Mesir berjanii akan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah yang dipilih oleh rakyat. Namun hingga kini, para pejabat militer belum menentukan agenda untuk merealisasikan janjinya. Hingga kini, ribuan para pendemo masih berada di jalan-jalan guna menuntut semua keinginannya.
(IRIB/AR/SL)