Pemimpin Libya Muammar Gaddafi menyerukan agar pengungsi Palestina harus memanfaatkan gelombang pemberontakan rakyat terhadap rezim di Timur Tengah. Rakyat Palestina harus menggelar aksi massa di perbatasan Israel, sampai Israel menyerah pada tuntutan mereka, katanya pada hari Minggu kemarin (13/2).
Gaddafi dihormati di banyak bagian dunia Arab atas kritikannya tanpa kompromi terhadap Israel dan pemimpin Arab yang berurusan dengan negara Yahudi, meskipun beberapa rakyat di wilayah tersebut menolak inisiatif tersebut dan menyebutnya tidak realistis.
Ia memberikan pidato besar pertama sejak pemberontakan rakyat di negara tetangga Mesir yang telah memaksa Presiden Hosni Mubarak untuk mengundurkan diri, suatu peristiwa yang semakin menjalar di dunia Arab dan mendorong spekulasi bahwa pemerintah Arab lainnya juga bisa digulingkan.
"Armada kapal harus membawa rakyat Palestina ... dan menunggu sampai masalah Palestina teratasi," Gaddafi mengatakan di televisi negara. "Ini adalah waktunya revolusi rakyat."
"Kita perlu menciptakan masalah bagi dunia. Ini bukanlah deklarasi perang. Ini adalah panggilan untuk perdamaian," katanya dalam pidato yang diberikan untuk menandai kelahiran Nabi Muhammad.
Dia juga mengatakan: "Semua negara-negara Arab yang memiliki hubungan dengan Israel adalah rezim pengecut."
Gaddafi juga mengeluarkan seruan ke negara-negara Muslim untuk bergabung melawan kekuatan Barat. Dia mengatakan dunia ini dibagi menjadi putih, yang menunjukkan Amerika Serikat, Eropa dan sekutu-sekutu mereka, dan hijau untuk dunia Muslim.
"Warna putih telah memutuskan untuk menyingkirkan warna hijau," kata Gaddafi. "Negara-negara ini harus bersatu melawan warna putih karena semua negara-negara putih adalah musuh Islam."
Ia mengatakan tindak kekerasan yang dilakukan oleh jaringan Al Qaidah Usamah Bin Ladin telah melanggar Islam karena mereka membunuh orang tidak berdosa. Namun dia mengatakan ada penjelasan politik bagi munculnya Islam militan.
"Mengapa gerakan ini muncul? Terlepas dari perilakunya, dalam analisis saya gerakan ini muncul sebagai tanggapan terhadap arogansi Amerika terhadap negara Islam dan dalam menanggapi hegemoni barat atas dunia Islam," kata Gaddafi.
"Ini merupakan tanggapan terhadap penguasaan mereka di dunia Islam, pengabdian para penguasa di dunia Islam kepada mereka, serta arogansi dari Eropa dan Amerika Serikat," katanya.(fq/reu)
eramuslim