Juru bicara parlemen Iran (Majelis) Ali Larijani mengecam AS dan Israel karena merusak stabilitas kawasan Timur Tengah. Ia mengatakan bahwa Iran akan melakukan segala daya upaya demi memulihkan stabilitas kawasan Timur Tengah.
"Amerika Serikat dan rezim Zionis (Israel) menciptakan penghalang dalam bentuk pergerakan bangsa Mesir dan Tunisia melalui berbagai metode yang berbeda, tapi negara-negara Muslim di kawasan itu harus membantu rakyat kedua negara ini," kata Larijani kepada wartawan setibanya ia di ibu kota Iran, Teheran, Kamis (10/2) setelah ia memungkasi kunjungan kenegaraan selama sehari penuh ke Qatar.
Pejabat tinggi Iran tersebut menambahkan bahwa gerakan populer di Mesir dan Tunisia bertujuan untuk memulihkan kembali hak-hak kedua negara, demikian dilansir kantor berita IRNA.
Ia menekankan, Iran selalu mendukung negara-negara regional dan menambahkan bahwa ia berbicara panjang lebar degan para pejabat senior Qatar mengenai hal tersebut.
Banyak negara Arab dan Afrika kini dilanda unjuk rasa mendukung kebebasan dan demokrasi, diawali dari Tunisia dan kini menyebar ke kawasan Timur Tengah.
Revolusi populer di Mesir telah berlangsung lebih dari dua pekan, rakyat menuntut penggulingan penguasa lalim, Presiden Hosni Mubarak, reformasi konstitusional, dan disidangkannya tokoh-tokoh yang mendalangi penyiksaan banyak warga Mesir.
Menurut pemberitaan, tentara Mesir menyiagakan banyak tank dan kendaraan infanteri di dalam dan di luar Tahrir Square di ibu kota Mesir, Kairo.
Menurut perkiraan PBB, setidaknya ada 300 orang yang tewas dalam unjuk rasa menentang Mubarak yang telah berlangsung lebih dari dua pekan.
Di Tunisia, pemerintahan sementara meminta para tentara cadangan untuk bergabung dengan militer guna menghadapi kerusuhan yang pecah di negara tersebut, tiga pekan setelah kemenangan revolusi populer yang berujung pada penggulingan mantan Presiden Zine El Abidine Ben Ali.
Pada 14 Januari lalu, Ben Ali meninggalkan negara di Afrika Utara itu dan menuju ke kota pelabuhan Jeddah.
Juru bicara Majelis Iran tersebut juga menjelaskan bahwa para pejabat Iran dan Qatar membahas mengenai kerja sama antara parlemen kedua negara, investasi, serta perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya.
"Pandangan-pandangan Doha akan memainkan peranan penting dalam mengembangkan hubungan budaya dan ekonomi dengan Teheran," kata Larijani.
Juru bicara parlemen Iran tersebut tiba di ibu kota Qatar, Doha, pada hari Rabu sebagai kepala delegasi tingkat tinggi.
Ia berdialog dengan para pejabat tertinggi Qatar, termasuk Emir Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani, Juru Bicara Dewan Penasihat Mohammed bin Mubarak al-Khulaifi, Putra Mahkota Sheikh Tamim bin Hamad bin Khalifa al-Thani, dan Perdana Menteri Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani.
Dalam kunjungannya ke Qatar, Larijani didampingi oleh sejumlah pejabat dalam bidang politik, budaya, ekonomi, dan parlemen.
Sebelumnya, bulan Desember lalu, Emir Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani melakukan kunjungan kenegaraan ke Teheran dan sempat bertemu dengan sejumlah pejabat tertinggi Iran, termasuk Presiden Mahmoud Ahmadinejad. (dn/pv)