Libanon mengumumkan bahwa kamera mata-mata Israel yang ditemukan di puncak gunung di tengah negara itu adalah perangkat yang paling maju ditemukan di Libanon sampai saat ini.
Tentara Libanon mengatakan peralatan tersebut telah dipasang di Gunung Sannine dan Gunung Barouk, yang keduanya memberikan pandangan yang relatif baik dri Beirut dan sekitarnya.
Menurut rekaman ditayangkan malam terakhir di televisi Libanon, peralatan itu dimasukkan ke dalam batu palsu di medan keras yang sulit diakses oleh kendaraan.
Jika ini adalah alat mata-mata, menginstal dan mengoperasikan itu selama jangka panjang dari perbatasan Israel akan menjadi operasi yang sangat kompleks.
Sejak awal tahun 2009, intelijen Libanon, dengan bantuan dari Hizbullah dan tampaknya Iran, telah mencoba untuk menemukan apa yang disebut jaringan operasi mata-mata yang luas atas nama Israel.
Lebih dari 100 warga sipil dan tentara Libanon telah ditahan sebagai bagian dari upaya ini, termasuk perwira senior Angkatan Darat Libanon.
Menurut Hizbullah, peralatan penyadapan juga ditanam di mobil pimpinan senior Hizbullah.
Israel tidak pernah menanggapi laporan dari Libanon tersebut.
Laporan dari Libanon perlu dipahami dalam konteks ketegangan politik sementara Pengadilan Khusus untuk Libanon di Den Haag mempersiapkan untuk mengumumkan sebuah surat dakwaan melawan pejabat Hizbullah senior sehubungan dengan kematian Perdana Menteri Rafik Hariri, ayah dari perdana menteri saat ini, Saad Hariri.
Penemuan dari yang diduga sebagai kegiatan mata-mata Israel lebih lanjut di Libanon memberi kan keuntungan bagi Hizbullah dengan mengingatkan masyarakat Libanon bahwa Israel, dan bukannya Hizbullah, yang merupakan musuh yang nyata.
Laporan Investigasi oleh jurnalis yang meliput Mahkamah Internasional di Den Haag telah mengungkapkan bukti keterlibatan dalam pembunuhan berdasarkan percakapan ponsel yang didukung oleh fakta.
Nasrallah mengatakan bahwa kendali Israel dari jaringan telekomunikasi dan selular Libanon membuktikan bahwa ia sedang dijebak.
Nasrallah berbicara kemarin dengan konferensi video ke kerumunan ribuan penonton, berterima kasih kepada saudara-saudaranya "di Angkatan Darat Libanon untuk bekerja keras dalam kondisi salju parah untuk membongkar" peralatan mata-mata.
Kabinet Libanon juga bertemu untuk pertama kalinya dalam sebulan kemarin karena perselisihan antara Hariri dan Hizbullah atas keputusan Hariri untuk membiayai penyelidikan Mahkamah Internasional dalam pembunuhan ayahnya Februari 2005. Hizbullah mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan kabinet sampai dana itu berhenti, namun membalik keputusan karena ada intervensi oleh Presiden Libanon Michel Suleiman, Suriah dan Saudi.
Kabinet Libanon tidak mendiskusikan pertimbangan Mahkamah Internasional pada pertemuan kemarin.
Sementara itu, di situs internet Libanon kemarin, penemuan alat yang diduga mata-mata Israel mengambil tempat di belakang berita lain, termasuk laporan dari kapal Israel yang bergerak menuju daerah lepas pantai Sidon, pesawat Israel menjatuhkan suar dan sebuah ledakan ranjau laut. (Suaramedia.com)