Seorang pemimpin Muslim Jerman menyerukan untuk perlindungan yang lebih baik atas Masjid-masjid di seluruh penjuru negeri menyusul serangan pembakaran terhadap Masjid terbesar Berlin.
Berbicara kepada wartawan, ketua Dewan Muslim Pusat Aiman Mazyek mengatakan, "Jarang ada minggu yang berlalu tanpa serangan terhadap sebuah Masjid." Histeria teror saat ini memperburuk iklim ini dan memperkuat mereka yang merencanakan serangan tersebut," tambahnya.
Mazyek merujuk pada serangan pembakaran pada hari Jumat (19/11) terhadap Masjid Sehitlik, serangan keempat terhadap sebuah rumah ibadah dalam enam bulan terakhir.
Aktivis Muslim itu juga mencerca senator dalam negeri Berlin, Ehrhart Koerting, karena mengatakan bahwa keturunan Arab yang tinggal di Jerman berpotensi menjadi tersangka teror. Mazyek mendesak Koerting untuk meningkatkan perlindungan terhadap Masjid-masjid di Berlin alih-alih membuat pernyataan yang begitu tidak bijaksana.
Minggu lalu, terkait dengan peringatan teror saat ini di Jerman, Koerting menyarankan penduduk Berlin untuk memberitahu pihak yang berwenang jika mereka bertemu dengan tetangga baru yang "bertampang aneh" atau "hanya berbicara bahasa Arab atau bahasa asing lainnya yang tidak kita mengerti."
"Kaum Muslim takut berada di negara mereka sendiri," ujar Mazyek. "Koerting seharusnya berbuat lebih banyak untuk melindungi tempat ibadah Muslim dan lebih sedikit mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang tak dipikirkan terlebih dahulu ini."
Seperti yang diamati oleh Die Welt, "Tetangga macam itu tidak mungkin menjadi teroris di balik serangan 11 September. Mereka terlihat sangat Barat dan berbicara bahasa Inggris atau Jerman."
Kaum Muslim di Jerman mengalami perlakuan yang semakin mencurigakan menyusul peringatan minggu ini bahwa teroris sedang merencanakan serangan.
"Selama bertahun-tahun kami telah mendengar peringatan teroris tak jelas yang menyebarkan kengerian dan ketakutan," ujar Mazyek.
"Kaum Muslim semakin takut karena mereka bisa menjadi korban dari serangan semacam itu, dan karena kecurigaan umumnya terbentuk seperti ini," tambah Mazyek.
Pada hari Sabtu, majalah Spiegel melaporkan dugaan plot serangan terhadap gedung parlemen Reichstag oleh teroris bersenjata, yang awal minggu ini diperingatkan oleh Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere sebagai indikasi kongkrit bahwa militan tengah merencanakan serangan di Jerman.
Keamanan ditingkatkan di bandara dan stasiun kereta api di seluruh penjuru negeri.
Mazyek mengkritik cara pemerintah menangani berita paket mencurigakan tujuan Jerman di bandara Namibia, yang ternyata peralatan untuk tujuan percobaan.
"Teroris ditangkap dengan teknik investigatif pintar, bukan melalui peringatan teror yang emosional dan bom palsu," ujar Mazyek.
Dewan Muslim Pusat menyatukan sekitar 19 organisasi Muslim di Jerman. (Suaramedia.com)