Otoritas AS telah dengan besar-besaran melalaikan sebuah klaim oleh Al-Qaeda di Semenanjung Arab (Al-Qaeda in the Arabian Peninsula) bahwa pihaknya bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat kargo United Parcel Service (UPS – Perusahaan jasa pengiriman) di Dubai pada September, pejabat mengatakan pada Kamis (11/11) waktu setempat.
Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Biro Penyelidikan Federal (Federal Bureau of Investigation – FBI) mengeluarkan sebuah bulletin gabungan pekan ini yang membantah klaim pertanggungjawaban oleh kelompok itu, yang juga mengatakan bahwa kelompok tersebut berada di balik plot paket bom luar negeri yang terungkap bulan lalu, dua pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters.
Bulletin tersebut mengatakan kepada para agen penegakan hukum lokal bahwa "klaim untuk kecelakaan tanggal 3 September (9/3 crash) tersebut nampaknya palsu," menurut salah satu dari pejabat penegakan hukum AS, yang juga mengatakan bahwa "tidak ada indikasi kecelakaan 9/3 tersebut adalah sebuah tindakan terorisme."
Para pejabat Uni Emirat Arab melihat ke dalam klaim tersebut namun juga meragukannya, mencatatkan bahwa tidak ada bukti dari sebuah ledakan dalam pengangkutan kargo Boeing 747-400. Dua anggota kru meninggal pada kecelakaan 3 September tersebut.
AQAP juga mengklaim bertanggung jawab mengirim dua bingkisan bom melalui UPS dan FedEx bulan lalu. Bahan-bahan peledak tersebut dicegat di Dubai dan Inggris sebelum mereka dapat diledakkan dan setelah pihak otoritas menerima sebuah petunjuk dari Arab Saudi.
Para pejabat AS telah mengatakan bahwa plot tersebut memiliki tanda dari AQAP, sayap kelompok militan Al-Qaeda yang berbasis di Yaman.
Pada bulan Oktober, Badan Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration – FAA) mengeluarkan panduan untuk para pengangkut kargo tentang tindakan pencegahan ketika mengirimkan baterai litium, yang pada umumnya digunakan dalam komputer laptop dan alat-alat elektronik lainnya, sehubuangan dengan resiko kebakaran.
FAA mengatakan bahwa pihaknya sadar bahwa Penerbangan UPS 006 membawa sejumlah besar baterai litium dan diyakini pihaknya berhati-hati untuk menyarankan" jalur penerbangan tersebut. Kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan.
Yaman menghadapi sebuah ancaman yang berkelanjutan dari AQAP, cabang lokal dari organisai ekstrimis Osama bin Laden. Yaman juga memerangi kelompok perlawanan Syiah di utara dan sebuah pergerakan separatis di selatan.
Menteri dalam negeri Teluk mengungkapkan kekhawatiran awal pekan ini atas "berkembangnya aktivitas jaringan teror Al-Qaeda" mengikuti pencegatan dua bingkisan bom yang ditujukan oleh para mujahid di Yaman kepada sinagog di AS."
Dalam meningkatnya plot bingkisan bom tersebut, Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa AS akan menekan menjelang sebuah tawaran untuk "menghancurkan" afiliasi kelompok di Yaman tersebut.
Washington telah meningkatkan bantuan militer dan pelatihan pada Yaman di tengah-tengah peringatan dari para pejabat intelijen dari sebuah ancaman "jahat" dari Al-Qaeda di sana. (Suaramedia.com)