27 Nov 2010

Daerah Pinggiran Berbahaya Untuk Muslim Inggris

ImageKaum Muslim dan Masjid mereka menghadapi ancaman dan intimidasi yang lebih besar di daerah pinggiran dan kota-kota pasar Inggris daripada di perkotaan besar, menurut sebuah laporan.


Studi kasus itu mengungkapkan beberapa contoh seperti misalnya seorang wanita Muslim yang ditonjok dan disebut teroris di depan putrinya yang ketakutan. Laporan tersebut mengatakan serangan-serangan semacam itu sering tidak dilaporkan, dan dalam kasus ini wanita itu terlalu takut untuk memberitahu polisi.


Dia juga mengecilkan insiden itu untuk mengurangi tekanan pada anaknya dan menghindari untuk menjelaskan kenapa dia ditarget karena memakai burqa dan menjadi seorang Muslim.


Studi kasus berjudul "Islamofobia dan Kejahatan Bermotif Kebencian Anti-Muslim: Studi Kasus Inggris" itu mengungkapkan insiden-insiden sejenis yang sebagian besar tersembunyi.


Laporan itu merupakan proyek penelitian selama 10 tahun akademis yang dipimpin oleh Pusat Penelitian Muslim Eropa Universitas Exeter (EMRC), menangkap gambaran dari pengalaman-pengalaman itu yang seringkali tidak diketahui oleh media, politisi dan masyarakat luas Inggris.


Penelitian itu juga menggabungkan pendekatan akademis untuk mengidentifikasi peristiwa dunia dan informasi kebijakan yang memberitahu bagaimana reaksi dan aksi terhadap kaum Muslim bisa terpengaruh.


Temuan menunjukkan bahwa sejak serangan 11 September, pembakaran, pengrusakan, kekerasan, dan intimidasi terhadap Masjid telah meningkat secara dramatis dan komunitas Muslim yang lebih kecil atau terisolasi di tempat-tempat seperti Colchester, Bishop Stortford dan Boston terutama adalah yang paling rentan.


Dr Jonathan Githens Mazer, direktur EMRC, mengatakan, "Islamofobia dan kejahatan bermotif kebencian anti-Muslim adalah masalah nyata bagi Muslim Inggris yang menjalani urusan mereka setiap hari."


Laporan itu juga menganalisis kegiatan lokal Partai Nasional Inggris (BNP), Liga Pertahanan Inggris (EDL) dan organisasi-organisasi lain.


Dr Bom Lambert mengatakan, "Bukti-bukti juga mengindikasikan bahwa laporan Penyelidikan Stephen Lawrence mengubah respon polisi terhadap kejahatan bermotif kebencian. Karena perang melawan teror dipandang sebagai risiko keamanan, kaum Muslim tidak memiliki dukungan yang sekarang diterima luas di area-area lain kejahatan bermotif kebencian. Kaum Muslim tidak meminta perlakuan khusus, hanya hak yang sama dengan sesama warga lainnya."


Profesor John Esposito dari Universitas Georgetown, AS, mendebat retorika anti-Muslim dan baru-baru ini mengomentari keributan seputar kampanye negatif terhadap Park51, Masjid Ground Zero di Lower Manhattan. Dia akan menghadiri peluncuran laporan baru itu dan mengakui pentingnya untuk menyatukan warga AS dan Inggris dalam satu tujuan bersama. Dia mengatakan, "Warga AS dan INggris harus membedakan keyakinan sebagian besar Muslim dari klaim minoritas ekstremis yang membenarkan tindakan kekerasan dan terorisme mereka atas nama Islam." (Suaramedia.com)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Daerah Pinggiran Berbahaya Untuk Muslim Inggris Deskripsi: Kaum Muslim dan Masjid mereka menghadapi ancaman dan intimidasi yang lebih besar di daerah pinggiran dan kota-kota pasar Inggris daripada di... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►