26 Nov 2010

Sopir Taksi Inggris Berjuang Bersama Taliban di Afganistan

ImageSurat kabar The Guardian Inggris dalam edisi onlinenya melaporkan tentang banyaknya penduduk Inggris keturunan Afghanistan telah menghabiskan waktu berbulan-bulan di Afganistan melawan pasukan NATO sebelum kembali ke Inggris. Selain itu, mereka juga mengirim uang ke pejuang Taliban.


Seorang pejuang Taliban di Dhani-Ghorri di Afghanistan utara bulan lalu mengatakan kepada Guardian bahwa dirinya tinggal sebagian besar waktu di London timur, namun datang ke Afghanistan selama tiga bulan dalam setahun untuk melakukan pertempuran.


"Saya bekerja sebagai sopir taksi," kata pria itu, yang memiliki pangkat seorang komandan Taliban tingkat menengah."Asal anda tahu, saya mencari uang di sana [di Inggris]. Tetapi orang-orang ini pejuang Taliban) adalah teman saya dan keluarga saya. Dan itu tugas saya untuk datang kesini berjihad dengan mereka."


"Ada banyak orang seperti saya di London," tambahnya. "Kami mengumpulkan uang untuk jihad sepanjang tahun dan datang kesini dan melakukan perlawanan semampu yang kami bisa."


Saudaranya yang lebih tua, seorang ulama senior atau mawlawi yang juga berjuang di Dhani-Ghorri, tinggal di London juga.


Para pejabat intelijen telah lama menduga bahwa Muslim Inggris melakukan perjalanan ke Afghanistan dan Pakistan setiap tahun untuk berlatih dengan kelompok-kelompok yang dituduh ekstremis.


Tahun lalu dilaporkan bahwa pesawat mata-mata RAF yang beroperasi di Helmand di Afghanistan selatan telah mendeteksi adanya aksen Yorkshire dan Birmingham yang sangat jelas pada pejuang Taliban yang menggunakan radio dan telepon.


Mereka rupanya berbicara dalam bahasa Afghanistan utama dengan bahasa Dari dan Pashtu, tetapi terjerumus ke dalam bahasa Inggris ketika mereka susah untuk mengucapkan kata yang tepat.


Mayat seorang pejuang Taliban yang memiliki tato Aston Villa juga telah ditemukan di Afghanistan selatan.


Pejabat militer Inggris mengatakan belum ada laporan baru tentang Inggris Taliban di Helmand di Afghanistan selatan dan menegaskan bahwa mayoritas pejuang asing adalah warga Pakistan. Namun hal itu terbantahkan sejak John Walker Lindh, yang disebut sebagai Taliban Amerika ditangkap pada akhir 2001.


Di penjara yang dikelola AS utama dekat lapangan udara Bagram, hanya ada 50 warga negara ketiga yang ditahan, kata seorang juru bicara.


"Sebagian besar warga Pakistan, dengan sejumlah kecil dari negara-negara lain di kawasan itu," katanya.


Menurut seorang pejabat senior di Direktorat Nasional Keamanan Afghanistan, pejuang asing yang berjuang bersama Taliban cenderung warga Arab, Chechen, Pakistan atau dari bekas republik Soviet di Asia pusat seperti Tajikistan dan Uzbekistan. (Eramuslim.com)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Sopir Taksi Inggris Berjuang Bersama Taliban di Afganistan Deskripsi: Surat kabar The Guardian Inggris dalam edisi onlinenya melaporkan tentang banyaknya penduduk Inggris keturunan Afghanistan telah menghabiska... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►