Dewan Mufti Rusia bermaksud untuk mengajukan sebuah klaim dengan kantor jaksa Moskow yang meminta sebuah penyelidikan ke dalam penghalangan akses ke Masjid Katedral Moskow oleh satuan polisi khusus OMON, sekretaris pers dewan tersebut Gulnur Gaziyeva mengatakan pada kantor berita Interfax-Religion.
Pada Jum'at waktu setempat, satuan polisi khusus OMON menghalangi semua jalan utama yang menuju Masjid tersebut, mendorong para jamaah menuju jalur tram, Dewan Mufti mengabarkan pada website-nya. Para jamaah, yang kehilangan akses menuju tempat mereka biasanya sholat berada di trotoar di dekat Masjid, harus berjalan pada bagian jalan yang dimaksudkan untuk tranportasi.
Umat Muslim mulai menunjukkan ketidakpuasannya dengan situasi tersebut, yang, menurut Gaziyeva, dapat berpotensi memicu kerusuhan.
"Pada saat itu adalah situasi yang membahayakan ketika sebuah kumpulan orang ramai datang untuk sholat Jum'at dan melihat kepungan polisi menghalangi jalan mereka," Gaziyeva mengatakan.
Kericuhan tersebut dicegah dengan bantuan dari para imam dan para jamaah yang bertindak dengan tenang. Para peserta pertemuan juga mengumpulkan tanda tangan dalam mendukung pembangunan sebuah Masjid di Moskow distrik Tekstilschiki.
"Kepungan tersebut dipindahkan setelah para jamaah dan polisi dan administrasi dari istana sport (Luzhniki Palace of Sport) tidak membuat permintaan apapun. Umat Muslim yang datang ke Masjid Katedral mengatakan bahwa mereka percaya bahwa mereka tidak akan hanya menerima penjelasan, namun juga tidak akan dihadapkan dengan kekerasan semacam itu di masa mendatang," Dewan Mufti mengatakan.
Kepolisian Moskow menolak memberikan komentar tentang tindakan polisi tersebut.
Zhanna Ozhimina, petugas pers untuk satuan polisi khusus OMON Moskow, mengatakan pada kantor berita Interfax bahwa sekitar dua puluh polisi OMON sedang bertugas di dekat Masjid tersebut. "Para polisi OMON sedang bertugas," ia mengatakan.
Ozhimina mengatakan bahwa keamanan di daerah Masjid dipastikan oleh para pejabat dari departemen urusan dalam negeri Pemerintah Distrik Pusat Moskow.
Namun, pada Selasa waktu setempat kantor berita Interfax mengabarkan bahwa rumor tentang kemungkinan kericuhan oleh Muslim Moskow yang merasa tidak senang dengan pemblokadean jalan menuju Masjid Katedral dibesar-besarkan, sebuah sumber Dewan Mufti Rusia pada seorang koresponden kantor berita Interfax-Religion.
"Fakta bahwa Muslim harus lewat dengan cara berputar karena tempat parkir pada jalan yang biasa mereka gunakan membuat marah hanya beberapa orang-orang tua, semua orang dengan tenang mengikuti jalan berputar tersebut," sumber dari Dewan Mufti mengatakan.
Seperti yang dikabarkan, Dewan Mufti menyalahkan Satuan Khusus Kepolisian seperti yang disebutkan menurut laporan pada website Dewan tersebut, detasemen polisi memblok semua jalan biasa menuju Masjid tersebut dan mendorong para jamaah ke samping jalan kereta.
"Pertama-tama, ada sebuah perselisihan yang berkembang antara mufti Moskow dan kompleks olah raga Olympiysky berhubungan dengan sebuah tempat lahan di mana Dewan Mufti ingin mendirikan sebuah ruangan sholat modern dan rencana Olympiysky untuk menyusun sebuah tempat parker dan kemungkinan bahwa publikasi tentang dugaan kerusuhan memiliki sebuah tujuan untuk meningkatkan tekanan pada otoritas Moskow,"salah satu dari pakar yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada koresponden tersebut.
Ia percaya bahwa alas an lain untuk "membesar-besarkan ketegangan"adalah keinginan dewan Mufti untuk membangun sebuah Masjid di Tekstilschiki meskipun ada protes warga dan keputusan prefektur untuk memenuhi permintaan para warga yang menentang.
Sementara itu, dikabarkan bulan lalu bahwa sekitar 55.000 Muslim telah datang ke Masjid Katedral pada 9 September untuk merayakan Uruza-Bairam (Idul Fitri), yang menandai akhir dari bulan suci Ramadhan.
Para jamaah kemudian membanjiri jalan-jalan yang menuju ke Masjid tersebut, membeberkan karpet yang telah mereka bawa dari rumah, seorang koresponden kantor berita Interfax mengabarkan. Khotbah dan sholat oleh Dewan Mufti yang dikepalai oleh Ravi Gainutdin disiarkan melalui pengeras suara yang dipasang di dalam Masjid. (Suaramedia.com)