Menteri dalam negeri Jerman pada Rabu waktu setempat berusaha untuk menenangkan kekhawatiran publik di tengah-tengah sebuah curahan peringatan tentang risiko serangan teroris di Eropa.
Perancis menjadi negara terakhir yang mengeluarkan sebuah peringatan keamanan, memberitahukan kepada para warga negara yang menuju ke Inggris Raya untuk melakukan kewaspadaan sehubungan dengan sebuah risiko yang sangat tinggi akan tindakan teroris di sana yang dapat menargetkan transportasi publik dan tempat-tempat wisata.
Peringatan tersebut mengikuti sebuah peringatan dari AS pada Minggu waktu setempat memperingatkan warga Amerika untuk bersikap waspada jika melakukan perjalanan di Eropa. Pada hari yang sama, Inggris Raya menaikkan tingkat ancaman menjadi "tinggi" dari "biasa" untuk warga negaranya yang melakukan perjalanan ke Jerman dan Perancis.
Sumber-sumber keamnan mengatakan bahwa pemicu untuk serangkaian peringatan adalah intelijen tentang sebuah kemungkinan plot yang berhubungan dengan Al-Qaeda meluncurkan serangan gaya komando di perkotaan Eropa, seperti yang terjadi ada serangan Mumbai 2008 oleh militan yang berbasis di Pakistan yang membunuh sekitar 170 orang.
Menteri dalam negeri Jerman Thomas de Maiziere mengatakan bahwa ia melihat tidak ada indikasi dari serangan apa pun yang sudah dekat di Jerman, walaupun negara tersebut masih dalam target.
De Maiziere berbicara tentang kemungkinan serangan yang dimainkan ke dalam tangan teroris dengan mengisi rasa takut publik.
"Pembahasan publik adalah sesuatu yang teroris gunakan karena mereka ingin menyebar rasa takut. Kami bekerja namun tidak berbicara terlalu banyak," de Maiziere mengatakan pada radio Deutschlandfunk.
"Saya hanya bisa menghimbau orang-orang untuk memercayai kami ketika kami mengatakan bahwa semua agen keamanan bekerja dan secara profesional," ia mengatakan, menambahkan dalam pandangannya bahaya bagi Jerman hanyalah "hipotesis."
"Tidak ada seorang pun yang seharusnya meragukan bahwa Jerman adalah sebuah tareget untuk teroris namun di satu sisi tidak ada rencana konkret serangan yang kami waspadai," de Maiziere mengatakan.
Ia mengatakan bahwa ia tidak dapat mengkonfirmasi akun dari petugas intelijen Pakistan bahwa delapan militan berkebangsaan Jerman telah terbunuh oleh yang diduga sebuah misil serangan AS di Barat Laut Pakistan pada Senin waktu setempat.
"Apa yang membuat saya takjub adalah serangan ini dikabarkan terjadi di kemarin lusa dalam sebuah daerah yang tidak dapat dimasuki oleh drone yang tidak berawak dan pada saat yang bersamaan kartu identitas ditemukan. Hal itu semua tidak sesuai," de Maiziere mengatakan.
"Saya menganggap ini sebagai kemungkinan namun tidak terkonfirmasi," ia menambahkan.
"Situasi tersebut yang telah kita terima terdapat banyak referensi, juga dari sumber-sumber independen, tentang aktivitas-aktivitas di daerah perbatasan Pakistan atau rencana untuk Jerman. Secara Internal kami telah meningkat segala sesuatu. Kami sedang dalam kontak dekat dengan rekanan kami."
Peringatan AS yang tidak jelas pada Minggu tersebut tentang risiko-risiko serangan di Eropa adalah bukti dari meningkatnya sensitivitas AS, para analis mengatakan. Peringatan tersebut telah memenuhi sebagian besar tanggapan yang bicu di Eropa.
Namun otoritas Perancis mengeluarkan sebuah peringatan pada para pelancong pada Selasa dini hari waktu setempat tentang apa yang mereka sebuat dengan risiko yang sangat tinggi dari sebuah serangan teroris di Inggris Raya.
"Kami menyarankan (para pelancong) untuk menjadi sangat waspada pada transportasi publik dan pada tempat-tempat pariwisata," menteri luar negeri mengatakan pada website departemen tersebut.
Tingkatan ancaman Inggris Raya di dalam negeri dinaikkan menjadi "ekstrem" pada 22 Januari tahun ini.
"Perancis mengatakan bahwa sebuah serangan sangat memungkinkan benar karena itulah tingkatan ancaman kami," kata seorang juru bicara untuk Komando Kontraterorisme. (ppt/aby) www.suaramedia.com
