Setelah beberapa bulan pertempuran menetang para penyandang dana Qatar atas "editorial independen" (kebebasan editor membuat keputusan tanpa campur tangan pemilik media), tim editorial yang mendirikan IslamOnline.net sepuluh tahun yang lalu, pada Sabtu, 9 Oktober lalu meluncurkan website alternatif mereka, OnIslam.
"Perhatian utama dan tujuan kami adalah untuk meluncurkan sebuah website di mana pekerjaan editorial adalah independen dari pendanaan," kata Hisham Gaafar, pimpinan dari dewan yayasan MDA, sebuah isntitusi sipil non-profit untuk perkembangan media yang mana di bawahnya OnIslam diluncurkan.
Gagasan untuk meluncurkan OnIslam datang setelah sebuah krisis yang pecah pada bulan Maret antara dewan baru yang berbasis di Doha "Gamaiyat Al-Balagh" atau Masyarakat Budaya Balagh, yang memiliki IslamOnline.net, dan tim editorial yang berbasis di Kairo.
Website tersebut telah menikmati editorial independen sejak kelahirannya pada tahun 1991 di bawah perlindungan cendikiawan ternama Sheikh Yusuf Al-Qaradawi, dengan memisahkan isi editorialnya dari pendanaannya.
Penyamaan tersebut berubah satu tahun yang lalu setelah dewan baru mulai turut campur dalam proses editorial dan menunjukkan ketidaknyamanan dengan pesan-pesan moderat dari website tersebut. Kemudian website tersebut memutuskan untuk memberhentikan tim editorial dan memindahkan proses produksi ke Doha untuk dapat mengendalikan isi dari website tersebut.
Para jurnalis IslamOnLine dan para pegawainya mengadakan sebuah aksi duduk beberapa bulan membela kebijakan editorial mereka, pesan moderat dan menuntut hak mereka untuk melanjutkan bekerja dan mendapatkan hak keuangan mereka yang ditahan.
Banyak dari mereka yang kemudian memutuskan untuk meluncurkan OnIslam sebagai sebuah alternatif gerai media dengan kebijakan-kebijakan editorial professional yang sama dan pandangan moderat dari sebuah Islam yang bersatu dan hidup yang berhasil untuk semua waktu dan daerah.
"Beberapa staf setuju untuk bekerja atas dasar sukarela sementara yang lainnya menerima gaji yang dikurangi untuk meminimalisir biaya peluncuran website baru tersebut," Gaafar menjelaskan.
"Tindakan ini telah memfasilitasi peluncuran OnIslam sampai pendanaan yang layak dijaminkan, yang diharapkan pada awal tahun 2011."
Website baru tersebut diluncurkan di bawah naungan sebuah organisasi non profit, terdaftar di Mesir, untuk pekembangan media.
"OnIslam mewakili sebuah inisiatif media terkemuka yang memiliki sebuah kepentingan besar pada tingkatan internasional yang mempertimbangkan perkembangan dramatis yang mengikuti serangan 9/11," kata Wael Borhan, Sek-Jen dewan yayasan MDA.
"Dunia membutuhkan sebuah gerai media yang mampu behadapan secara profesional dengan perkembangan semacam itu, mewakili semua sisi cerita, sebuah media yang mampu untuk menawarkan analisis mendalam dari sebuah perspektif yang netral yang diatur oleh nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan."
Borhan yakin bahwa OnIslam akan mampu memainkan peranan semacam itu berkat tim editorial yang professional, koresponden yang berpengalaman di seluruh dunia dan sebuah jaringan global dari para kontributor.
Website baru tersebut bertujuan untuk menjadi sebuah rujukan tentang masalah Islam dan masalah yang berhubungan dengan Muslim untuk umat Muslim, umat Muslim baru, begitu juga dengan non-Muslim yang tertarik.
Website tersebut berusaha untuk meninjau ulang dan memperbarui wacana kontemporer Islam dan membantu meraih dasar umum di antara orang-orang dari keaykinan dan budaya yang berbeda.
OnIslam akan memiliki sebuah fokus khusus pada institusi dari keluarga dan tantangan-tantangan yang dihadapi keluarga Muslim, terutama di negara-negara mayoritas Muslim.
Juga datang dalam agenda ketertarikan akan menjadi tantangan-tantangan yang dihadapi minoritas Muslim di Barat, meningkatnya Islamophonbia dan perdebatan global tentang terorisme.
Website tersebut juga akan fokus pada memproyeksi kontribusi positif oleh minoritas Muslim untuk negara-negara mereka begitu juga dengan para bintang dalam sebuah bidang ilmiah, budaya, ekonomi dan olah raga.
OnIslam akan memiliki sebuah bagian yang terpisah, Reading Islam (Membaca Islam), yang membantu non-Muslim dan Muslim baru memahami ajaran-ajaran dan pesan sebenarnya dari Islam. (Suaramedia.com)