Saat pembicaraan program nuklir Iran berlangsung dalam pertemuan PBB di New York, bombardir media yang menentangnya diluncurkan di Manhattan - dan target utama kampanye iklan mahal ini adalah Presiden Ahmadinejad.
Mereka menyebutnya tradisi September: Presiden Iran kunjungi Big Apple, dan demonstran yang marah mencibir kedatangannya.
Mahmoud Ahmadinejad mungkin tamu yang paling dibenci di Hilton, tapi pemimpin dunia yang paling banyak dicemooh oleh warga Amerika ini juga merupakan wajah paling beredar di Manhattan - rasa hormat organisasi "Bersatu Melawan Nuklir Iran".
"Sejumlah orang tidak mengerti bahaya senjata nuklir Iran," ujar Kimmy Lipscomb dari Bersatu Melawan Nuklir Iran. "Dan tujuan kampanye ini adalah untuk meningkatkan kesadaran hal spesifik itu. Dan kami hanya bisa mendorong orang untuk mengambil tindakan melawannya."
Warga New York dikelilingi oleh foto tanpa akhirnya, bertebaran di sepanjang Second Avenue, dipasang bersama dengan Third, dipasang di telepon umum.
Ahmadinejad telah menjadi bagian dari media Mekkah di sini di Amerika Serikat. Wajahnya tampil di lebih dari 200 poster iklan di seluruh kota.
"Ia tampak seperti musuh, tapi bukan musuh. Walaupun begitu kami menghormatinya, dengan memasang foto wajahnya dimana-mana," ujar Gilbert Castello, kritikus Presiden Ahmadinejad.
Dalam bombardir media yang menekankan tuduhan buruk terhadap pemimpin Iran ini, ada sesuatu yang mempertanyakan pemberi pesan daripada pesan itu sendiri.
"Ini semacam pembodohan kesadaran kolektif di negara ini yang terus saja membuat kami dalam masalah," ujar penduduk New York Jessica Habie. "Kami perlu dididik tentang apa persoalan sebenarnya. Dan satu-satunya cara kita akan menyelesaikan persoalan dengan Iran ini adalah jika kita memperhatikan keseluruhan Timur Tengah dan demiliterisasi seluruh zona."
"Saya pikir ini memberikan salah informasi pada banyak orang. Saya pikir tidak seorang pun benar-benar mengenalnya. Hanya apa yang diberitahukan oleh pemerintah kita saja," ujar warga lokal lainnya.
Dan persoalan lainnya adalah pendanaan kampanye Anti-Ahmadinejad.
"Kami tidak mengungkap jumlah kami untuk tujuan yang nyata," ujar Kimmy Lipscomb.
Ahli penjualan iklan mengatakan pada kantor berita RT bahwa Bersatu Melawan Nuklir Iran menghabiskan kira-kira 300.000 dolar.
"Saya pikir uangnya lebih baik dihabiskan untuk menolong para tuna wisma," ujar Patrick Keegann, seorang warga New York berkebangsaan Irlandia-Amerika.
Para tuna wisma -- 40.000 dari mereka - masih ada di bagian gelap kota New York, sementara lampu hanya disorotkan pada satu orang.
Kedatangan Ahmadinejad ke New York juga dibumbui pemberitaan bahwa AS dan Iran mengadakan pertemuan rahasia membahas program nuklir Iran, sebuah kondisi yang ditentang AS.
Mengutip ucapan sumber-sumber di New York, Haaretz memberitakan bahwa para diplomat AS dan Iran secara rahasia mengadakan pertemuan di New York untuk membahas inisiatif AS dalam mendirikan hubungan diplomatik tidak resmi.
Disebutkan bahwa para pejabat dalam delegasi yang bersama dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, yang ada di New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB, turut terlibat dalam pembicaraan tersebut. (Suaramedia.com)