Lebih 28 orang tewas dan sedikitnya 218 lainnya mengalami luka-luka setelah tiga ledakan saat berlangsung perayaan Syi'ah di Lahore, Rabu, kemarin, ujar pihak berwenang di Pakistan.
Pejabat pemerintah Lahore, Khalid Ranja, mengatakan dua orang mati adalah anak-anak dan dua lainnya perempuan, dan tujuh orang yang terluka berada dalam kondisi kritis. Tiga ledakan terjadi dalam radius sekitar 600 meter (2.000 kaki).
Tiga ledakan adalah dilakukan pembom bunuh diri, kata Nayab Haider, juru bicara polisi Lahore. Polisi yang mencoba menghentikan pelaku bom bunuh diri, saat prosesi itu berakhir, tapi kemudian pelaku bom bunuh diri itu meledakkan dirinya, sebelum polisi berhasil menangkapanya di tengah-tengah kerumunan orang banyak, kata Haider.
Kemudian, tiga atau empat menit disusul ledakan kedua yang dasyat. Selanjutnya, hal ini diikuti 25 menit kemudian oleh seorang pembom bunuh diri ketiga. Polisi telah menemukan dua kepala dan satu tubuh secara terpisah, kata Haider, yang mengatakan pemerintah telah menegaskan 2.500 petugas polisi untuk menjaga perayaan kaum Syiah setelah menerima peringatan akan adanya serangan terhadap kaum Syiah.
Khusro Pervez, pejabat senior pemerintah, mengatakan insiden itu melanggar kesucian bulan Ramadhan, dan pihak keamanan mungkin telah lalai. "Pada akhir perayaan, seharusnya pihak keamanan seharusnya lebih waspada," kata Pervez.
Pakistan adalah negara Muslim Sunni, dan serangan terhadap Muslim Syiah melukiskan adanya ketegangan antara dua kelompok di Timur Tengah dan Asia.
Pasukan paramiliter telah dikerahkan ke jalan untuk menertibkan. Saluran TV lokal menunjukkan gambar orang-orang yang marah dan membakar kendaraan, pemukulan terhadap polisi dan mencoba masuk ke kantor polisi. (Eramuslim.com)