Sebuah kapal bantuan kemanusiaan Libya yang dilarang oleh angkatan laut Israel berlayar menuju ke Gaza untuk memberikan bantuan bagi rakyat Palestina telahmerapat di pelabuhan Mesir El-Arish pada hari Kamis kemarin (15/7) dan mulai membongkar muatan, kata kepala pelabuhan.
Kapal tersebut telah berlabuh di pelabuhan El-Arish pada Rabu malam sebelum yayasan kemanusiaan Libya yang bertanggung jawab atas misi itu memutuskan untuk memberikan izin kepada kapten kapal untuk merapat ke dermaga, kata pimpinan pelabuhan Jamal Abdul Maqsud.
Pelayaran kapal, disewa oleh sebuah badan amal yang dipimpin oleh putra pemimpin Libya Muammar Gaddafi, telah menarik perhatian karena kekhawatiran pelayaran yang akan menuju Gaza itu bisa memicu konfrontasi dengan pasukan Israel yang telah memberlakukan blokade terhadap jalur Gaza.
Sebelumnya, pada bulan Mei, pasukan Israel telah menyerbu kapal bantuan armada kebebasan dan membunuh sembilan aktivis, sehingga menimbulkan kecaman dunia internasional.
Israel mengatakan tidak akan mengizinkan kapal ke darat di Gaza - yang dikendalikan oleh kelompok Islam Hamas - tapi akan membiarkan kapal itu pergi ke pelabuhan Mesir atau ke pelabuhan Israel di mana muatannya dapat disampaikan lewat jalur darat, asalkan tidak mencakup barang-barang yang dilarang masuk.
Sembilan aktivis kemanusiaan yang ada di atas kapal - enam warga Libya, satu Nigeria, satu Aljazair dan satu Maroko - mengatakan mereka tidak berencana untuk melakukan perjalanan ke Gaza dengan kargo, tetapi aktivis kemanusiaan yang lain dari lembaga amal akan menyertai kargo bantuan tersebut masuk ke Gaza lewat darat.
"Para aktivis yang ada di atas kapal menolak untuk memasuki Gaza melalui perbatasan Rafah Mesir dan kelompok kemanusiaan lain akan datang untuk menemani bantuan ke Gaza melalui Rafah," kata aktivis Libya Masya Allah Hamid Abdil Rahman.(eramuslim)