15 Jun 2010

Presiden Pakistan Ternyata Warga Amerika?

ImageWASHINGTON – Masalah yang mendera Presiden Pakistan Asif Ali Zardari bukannya mereda namun justru semakin bertambah. Yang terbaru adalah kabar dari situs database AS yang menyebut Zardari sebagai seorang warga negara Amerika.
Situs Noteable Names Database (NNDB), yang mengklaim memiliki rincian lebih dari 35.000 nama tokoh di dunia, menyebut Zardari sebagai seorang warga sipil AS yang berasal dari keturunan ras Asia atau India.


Terpisah dari latar belakang keluarga dan rincian lainnya, situs tersebut juga mengklaim bahwa presiden Pakistan tersebut menderita diabetes dan adalah seorang pasien yang dirawat karena depresi.


Menariknya, database yang sama menyebut mantan perdana menteri Pakistan, Benazir Bhutto, istri Zardari, sebagai seorang penduduk Pakistan beretnis Asia.


Situs itu mengatakan bahwa mereka menilai "kewarganegaraan" seseorang berdasarkan apa yang paling sering dikaitkan dengan orang yang bersangkutan.


"Kewarganegaraan adalah negara yang paling banyak dihubungkan dengan orang yang bersangkutan, khususnya pada saat orang itu berkembang dan berada pada puncaknya. Tidak harus selalu negara tempat kelahiran, negara tempat kematian, atau kewarganegaraan.


"Kami akan memberikan ilustrasi dengan sejumlah contoh, Yesus Kristus dilahirkan di Palestina. Kala itu, Palestina dikendalikan oleh Kekaisaran Romawi. Kebangsaan Yesus adalah Romawi Kuno," terang situs tersebut di halaman "tentang kami".


Jika informasi mengenai Zardari tersebut benar adanya, maka terpilihnya dia sebagai presiden dapat digugat secara hukum di pengadilan untuk mengungkapkan kewarganegaraan aslinya, demikian dilaporkan kantor berita The News.


Notable Names Database adalah situs AS yang didirikan pada tahun 2002 lalu. Situs itu mengatakan bahwa mereka mengumpulkan informasi mengenai orang terkenal melalui sumber-sumber umum, selain penelusuran intelijen dan sumber-sumber lain yang tidak diketahui umum.


Zardari bisa digugat di pengadilan karena menyembunyikan identitas kewarganegaraan asingnya, disumpah sebagai presiden Pakistan dengan keberadaan sumpah AS dan sejumlah alasan lainnya.


Seorang pemegang kewarganegaraan AS mengambil sumpah untuk mengeluarkan senjata melawan elemen-elemen anti-Amerika dan berjanji melaksanakan tugasnya, menjaga sumpah AS dan kepentingan terhadap hal lain. Sementara presiden Pakistan diambil sumpahnya untuk mematuhi konstitusi dan kepentingan Pakistan.


Situs itu menyebut Dr. Abdul Qadeer Khan, penyanyi Nusrat Fateha Ali Khan, Benazir Bhutto, Nawaz Sharif, Pervez Musharrat, Ziaul Haq, dan Ayub Khan sebagai warga negara Pakistan.


April lalu, lembaga anti korupsi Pakistan meminta Swiss membuka kembali kasus-kasus korupsi yang melibatkan Presiden Asif Ali Zardari. Langkah tersebut diambil setelah Mahkamah Agung Pakistan mengatakan bahwa pihaknya akan memenjarakan kepala lembaga tersebut jika tidak mengambil tindakan.


Dalam persidangan in absentia (tanpa kehadiran terdakwa) di Swiss, Zardari dan mendiang istrinya, mantan perdana menteri Benazir Bhutto, dinyatakan bersalah dalam kasus pencucian uang sebanyak $15 juta pada tahun 2003 silam. Keduanya membantah tudingan tersebut.


Hukuman untuk keduanya ditangguhkan ketika Zardari dan istrinya mengajukan banding dan mengatakan bahwa mereka tidak bersalah.


Namun, para jaksa Swiss kini mengatakan bahwa mereka tidak dapat membuka kembali kasus tersebut, karena Zardari saat ini memiliki kekebalan hukum, mengingat statusnya sebagai seorang kepala negara.


Pakistan menggugurkan kasus Swiss tersebut sesaat setelah Partai Rakyat Pakistan berkuasa pada tahun 2008. Kasus tersebut adalah satu di antara ribuan kasus yang digugurkan karena amnesti kontroversial yang merupakan bagian dari kesepakatan berbagi kekuasaan yang memungkinkan Bhutto kembali dari pengungsian dan turut berpartisipasi dalam pemilihan. (suaramedia)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Presiden Pakistan Ternyata Warga Amerika? Deskripsi: WASHINGTON – Masalah yang mendera Presiden Pakistan Asif Ali Zardari bukannya mereda namun justru semakin bertambah. Yang terbaru adalah kab... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►