23 Jun 2010

Pembayar Pajak AS "Berakhir Ditangan" Taliban

ImageKABUL – Sebuah penyelidikan tindak kejahatan mulai masuk ke dalam dugaan bahwa AS mungkin secara tidak disengaja membiayai Taliban Afghan melalui kontrak logistiknya di negara itu.



Menurut dokumen militer AS, sebanyak empat juta dolar per minggu dari uang para pembayar pajak AS kemungkinan berakhir di tangan Taliban, melalui perusahaan keamanan Afghan yang menghisap uang itu dari kontraktor transportasi dan kemudian menyalurkannya ke kelompok.


Chris Grey, juru bicara Komando Investigasi Kriminal Militer, mengonfirmasi bahwa penyelidikan sedang berlangsung, tapi mengatakan bahwa dia tidak akan memberikan detail lebih lanjut untuk melindungi integritas kasus yang sedang dalam proses.


Pembayaran itu dilaporkan sampai ke Taliban melalui kontrak Pentagon sebesar 2.1 milyar dolar untuk mengantarkan makanan, air, bahan bakar, dan amunisi ke tentara Amerika yang bertugas di pangkalan-pangkalan di seluruh Afghanistan.


Untuk memastikannya lewat di daerah-daerah berbahaya dengan aman, perusahaan pengantar membayar ke perusahaan keamanan setempat dengan ikatan ke Taliban atau penguasa daerah yang menguasai jalan.


Jika pembayaran tidak dilakukan, konvoi akan diserang, menurut dokumen investigasi.


Dokumen itu juga mengatakan bahwa perusahaan yang disewa dengan kontrak truk negara tuan rumah Afghan mungkin membayar antara dua hingga empat juta dolar per minggu pada kelompok-kelompok bersenjata.


Suplai biasanya dikirim melalui Pakistan ke pangkalan udara Bagram, pangkalan militer utama AS di Afghanistan, dan kemudian ke pangkalan-pangkalan lainnya.


Salah satu perusahaan keamanan yang diselidiki adalah Watan Risk Management, salah satu penyedia keamanan terbesar di negara itu.


Menurut dokumen tersebut, Watan diduga bernegosiasi atau mendikte harga untuk keamanan di beberapa daerah, serta memperingatkan perusahaan truk yang telat atau menolak membayar.


Sementara itu, subkomite kongres AS juga melakukan penyelidikannya sendiri ke dalam kontrak truk ini.


Dalam laporannya, dikatakan bahwa kontraktor truk membayar puluhan juta dolar tiap tahunnya ke penguasa daerah setempat di seluruh Afghanistan sebagai ganti pengawalan mereka terhadap konvoi suplai.


"Meskipun penguasa daerah memberikan penjagaan dan keamanan yang terkoordinir, kontraktor tidak punya banyak pilihan selain memakai mereka," bunyi laporan itu.


Konsekuensinya jelas, perusahaan truk yang membayar penguasa daerah untuk keamanan diberikan perlindungan dan perusahaan yang tidak membayar yakin bahwa mereka kemungkinan besar akan diserang. Akibatnya, hampir semua orang membayar.


Laporan itu juga menyebutkan bahwa kelompok bersenjata bukan satu-satunya penerima manfaat.


Salah satu perusahaan keamanan mengatakan pada subkomite bahwa mereka harus membayar 1,000-10,000 dolar uang sogokan per bulan ke hampir semua gubernur, kepala polisi, dan unit militer setempat yang wilayahnya akan dilalui.


Suap-menyuap seringkali menjadi bagian dari lingkungan bisnis di Afghanistan. (suaramedia)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Pembayar Pajak AS "Berakhir Ditangan" Taliban Deskripsi: KABUL – Sebuah penyelidikan tindak kejahatan mulai masuk ke dalam dugaan bahwa AS mungkin secara tidak disengaja membiayai Taliban Afghan me... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►