31 May 2010

Yaman Tidak Terima CIA Membunuh Al-Awlaki di Negaranya

ImagePembunuhan seorang ulama Muslim yang diinginkan hidup atau mati oleh AS di atas tanah Yaman tidak akan bisa diterima, demikian kata perdana menteri Yaman pada hari Minggu (30/5).
Dewan Keamanan Nasional Presiden AS Barack Obama baru-baru ini memberikan lampu hijau kepada CIA untuk membunuh Anwar al-Awlaki, seorang warga AS-Yaman yang dituding memiliki hubungan dengan al-Qaeda dan diyakini berada di Yaman selatan.


“Kami jelas tidak menerima itu,” kata Perdana Menteri Ali Mohammed Megawar kepada kantor berita Reuters dalam sebuah wawancara.


“Kami adalah sebuah negara yang berdaulat,” tambahnya.


AS mengatakan nama Awlaki dimasukkan dalam daftar target pembunuhan CIA setelah dia menjadi “aktif” di al-Qaeda di Jazirah Arab, yang mengklaim bertanggung jawab atasu sebuag plot pengeboman gagal terhadap sebuah pesawat penumpang menuju AS pada Natal lalu.


Al-Awlaki, 38, baru-baru ini dimasukkan dalam daftar target CIA setelah melalui peninjauan khusus pemerintah terhadap aktivitasnya, karena statusnya sebagai warga negara AS, kata sejumlah sumber kepada Los Angeles Times. Al-Awlaki diperintahkan ditangkap hidup atau mati, tambah surat kabar tersebut.


Al-Awlaki, warga negara AS yang dilahirkan di New Mexico dari orang tua berkewarganegaraan Yaman, menggunakan situs internet pribadinya untuk menganjurkan pembunuhan para prajurit penjajah AS di Irak. Aparat keamanan Yaman yakin bahwa al-Awlaki bersembunyi di kawasan perbukitan yang menjadi sarang kelompok-kelompok militan.


Pria Nigeria yang dituding dalam upaya pengeboman tersebut bertemu Awlaki ketika berkunjung ke Yaman, dan ulama kelahiran AS tersebut juga menjalin kontak dengan seorang psikiater militer AS yang menembak mati 13 orang di sebuah pangkalan Angkatan Darat AS pada bulan November tahun lalu.


Awal bulan ini menteri luar negeri Yaman mengatakan bahwa Yaman tidak akan menyerahkan Awkali kepada Washington, namun hanya akan menyidangkannya jika ia tertangkap.


Setelah peristiwa 11 September 2001, AS dan Yaman menyatukan kekuatan untuk memerangi al-Qaeda, dan Washington mengawasi negara miskin di Timur Tengah yang berbatasan dengan negara pengekspor minyak nomor wahid, Arab Saudi, tersebut.


Awlaki, yang ayahnya merupakan mantan menteri di Yaman, pergi ke negara tersebut pada 2004. Di Yaman, ia mengajar di sebuah universitas sebelum kemudian ditangkap dan dijebloskan dalam penjara pada tahun 2006 karena dicurigai punya hubungan dengan al-Qaeda dan turut terlibat dalam sejumlah penyerangan.


Dia dibebaskan pada Desember 2007 karena mengaku menyesal, namun ia kemudian kembali tersangkut kasus yang sama dan bersembunyi.


Megawar mengatakan dirinya tidak setuju jika Yaman disebut sebagai tempat perlindungan al-Qaeda.


“Yaman bukan surga para teroris. Di Yaman memang ada al-Qaeda, kami mengakui itu, tapi mereka tersebar di berbagai wilayah yang berbeda dan takut karena operasi pemerintah atas apa yang telah mereka lakukan,” katanya.


“Ya, al-Qaeda memang ada di Yaman, al-Qaeda memang risiko di Yaman, tapi media melebih-lebihkannya,” kata sang menteri.


Minggu lalu, seorang warga Arab Saudi yang ditahan selama beberapa tahun di penjara militer AS di Guantanamo hingga dibebaskan pada 2006 disebut sebagai seorang anggota senior sayap gerakan al-Qaeda, menurut sebuah rekaman yang dirilis kelompok tersebut.


Mugawar mengatakan penunjukan Othman Ahmed al-Ghamdi sebagai anggota senior al-Qaeda adalah perkembangan lain dalam pertempuran melawan al-Qaeda di Yaman, namun ia menambahkan, “Kami tidak ada urusannya dengan yang datang dan pergi.”


April lalu, Sebuah suku yang kuat di Yaman melontarkan ancaman. Suku tersebut mengancam siapa pun yang coba-coba melukai ulama Muslim kelahiran AS yang kabarnya dimasukkan Washington dalam daftar target pembunuhan.


Suku Al-Awaliq yang memiliki persenjataan berat dan aktif di wilayah Abyan dan Shabwa, yang juga merupakan benteng pertahanan kunci Al-Qaeda di Yaman, mengeluarkan peringatan terhadap upaya apa pun terhadap Anwar al-Awlaki, warga negara AS yang menetap di Yaman dan diduga memiliki hubungan dengan Al-Qaeda.

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Yaman Tidak Terima CIA Membunuh Al-Awlaki di Negaranya Deskripsi: Pembunuhan seorang ulama Muslim yang diinginkan hidup atau mati oleh AS di atas tanah Yaman tidak akan bisa diterima, demikian kata perdana ... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►