BANDA ACEH - Kalangan mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, melakukan aksi pengumpulan uang receh untuk disumbangkan kepada pemerintah kabupaten setempat yang tengah dilanda masalah keuangan.
Koordinator aksi, Mukhlis Munir di Bireuen, Senin (17/5/2010), mengatakan, kegiatan yang digelar di dua lokasi di daerah itu merupakan keprihatinan terhadap kinerja pasangan bupati/wakil bupati setempat Nurdin AR/Busmadar Ismail.
Ia mengatakan, aksi yang digelar sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan mahasiswa merefleksikan atas keresahan masyarakat menyikapi kondisi keuangan Kabupaten Bireuen di bawah kepemimpinan Nurdin AR/Busmadar yang dinilai gagal membawa perubahan di masyarakat. Menurut ia, Pemkab mengalami defisit anggaran sekitar Rp 120 miliar, sehingga membuat para kalangan aktivis turun ke jalan-jalan untuk ikut membantu krisis yang terjadi di daerah tersebut.
"Kami juga akan masuk ke kampung-kampung atau ke pasar-pasar untuk mengumpulkan uang receh membantu Pemkab Bireuen," ungkapnya. Ia menambahkan, pengumpulan uang receh tersebut, setidaknya akan mampu membantu penambahan pendapatan asli daerah (PAD) di daerah tersebut.
Mukhlis Munir mengatakan, aksi keprihatinan itu dijadwalkan akan berlangsung hingga 31 Mei 2010 dan mereka menargetkan akan mampu mengumpulkan uang receh dalam jumlah banyak.
"Seluruh uang receh yang terkumpul nantinya akan kami serahkan langsung kepada perwakilan Pemkab Bireuen sebagai bentuk sumbangsih elemen masyarakat sipil terhadap persoalan yang sedang melilit pemerintah daerah," demikian Mukhlis (kompas)