JAYAPURA – Terpilihnya David Cameron sebagai perdana menteri baru Inggris ternyata juga dirayakan oleh penduduk suku di Papua Barat yang ingin Cameron membantu kampanye mereka memisahkan diri dari Indonesia.
Poster-poster bergambar pemimpin Partai Konservatif tersebut dibentangkan tinggi-tinggi di berbagai desa di provinsi tersebut menyusul kabar kedatangannya di Downing Street, kediaman dan kantor perdana menteri Inggris, pasca tercapainya kesepakatan koalisi.
Cameron didukung sebagian besar dari satu juta suku asli Papua setelah tahun lalu menemui pemimpin terasing gerakan pemberontak Organisasi Papua Merdeka Benny Wenda, yang meminta suaka di Inggris pada tahun 2003 dan dikabulkan pemerintah setempat.
Provinsi tersebut merupakan bagian barat dari pulau Guinea Baru, sebelah timur pulau tersebut adalah negara Papua Nugini.
Setelah meredeka dari penjajahan Belanda, Papua diserahkan kepada PBB, namun secara resmi kembali masuk wilayah Indonesia menyusul sebuah referendum tahun 1969.
Organisasi Papua Merdeka, yang didukung sejumlah populasi asli setempat, merupakan gerakan pemberontakan yang dinyatakan terlarang di Indonesia.
Wenda kabur ke Inggris setelah melarikan diri dari penjara di Indonesia. Wenda dipenjara karena dinyatakan bersalah mengibarkan bendera organisasi terlarang OPM dan mengakibatkan kerusuhan sipil.
Dalam sebuah wawancara dengan agensi berita Daily Telegraph awal tahun ini, Cameron menyebut keadaan masyarakat suku di Papua sebagai “situasi yang buruk sekali.”
Dominic Brown, seorang sutradara independen, yang membuat film dokumenter tentang Papua Barat berjudul The Forgoten Bird of Paradise, ditemui oleh Cameron. Brown mengatakan foto-foto suku setempat yang memampang pesan dukungan tersebut diambil pada akhir minggu oleh para aktivis yang menyebarkan kabar mengenai terpilihnya perdana menteri baru Inggris.
Dominic Brown masuk wilayah Papua secara ilegal, tanpa sepengetahuan otoritas Indonesia. Dalam dokumenter tersebut, diperlihatkan juga para prajurit pemberontak OPM di markas besar mereka di pelosok hutan Papua.
Ia mengatakan, “Mereka semua sangat senang. Itu (kemenangan Cameron) memberikan harapan kepada mereka bahwa suara mereka mungkin akhirnya terdengar di level internasional.”
“Tahun lalu, Komite Internasional Palang Merah diusir pemerintah Indonesia dan tidak bisa kembali sesudahnya.
“Cameron adalah satu-satunya pemimpin Barat yang memperlihatkan ketertarikan nyata dalam kampanye mereka, dan mereka betul-betul menggantungkan harapan pada Cameron untuk melakukan sesuatu mengenai keadaan tersebut,” katanya.
Di antara orang-orang yang difoto, ada tokoh pemberontak Butchar Tabuni, dan Victor Yiemo, yang dipenjara pemerintah Indonesia karena ambil bagian dalam unjuk rasa anti-pemerintahan.
Wenda, 35, dan istrinya Maria mempertontonkan seni musik tradisioal Papua Barat, The Lani Singers.
Sementara itu, Perdana Menteri David Cameron sedianya mengunjungi majelis di Wales pada hari Senin waktu setempat, kurang dari satu minggu setelah pemerintahan koalisinya mulai berkuasa.
Pemimpin Partai Konservatif tersebut berjanji akan mengunjungi Wales dalam waktu beberapa hari setelah ia berbicara dengan First Minister (setingkat PM) Carwyn Jones dari Partai Buruh pada hari Rabu lalu.
Cameron pergi ke Edinburgh pada hari Jumat dan berbicara dengan first minister Skotlandia Alex Salmond.
Delapan orang anggota parlemen Konservatif terpilih di wales pada tanggal 6 Mei lalu.
Sang perdana menteri telah menegaskan komitmennya terhadap peralihan dan antusiasmenya untuk “bekerja secara produktif” dengan majelis, yang diperintah oleh koalisi Partai Buruh dan Plaid Cymru.
Di Skotlandia, Cameron menyerukan “agenda saling menghormati” antara Westminster dan parlemen Holyrood.(suaramedia)