Akibat ketakutan yang berlebihan, otoritas keamanan bandara internasional JFK New York terpaksa menghentikan pesawat maskapai penerbangan Emirat yang hendak menginggalkan bandara, namun insiden tersebut ternyata hanyalah 'peringatan palsu', kata sumber keamanan mengatakan Kamis kemarin (6/5).
Sumber pihak keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa seorang penumpang yang akan terbang ke Dubai memiliki nama mirip dengan seseorang di Amerika Serikat yang tidak masuk dalam daftar yang akan terbang. Kemungkinan besar nama penumpang itu sama atau mirip dengan Faisal Shahzad, pemuda yang dituduh sebaga dalang pengeboman yang gagal di Times Square New York.
Sumber tersebut mengatakan pesawat tersebut dihentikan sewaktu menuju landasan pacu, namun kemudian dapat kembali terbang. Sebuah situs web tracking penerbangan menunjukkan, akibat dihentikannya pesawat secara tiba-tiba, pesawat terlambat satu setengah jam untuk tinggal landas.
Panggilan balik ke pesawat yang akan tinggal landas, terjadi kurang dari seminggu setelah orang yang diduga kuat akan mengebom Times Square berhasil naik pesawat Emirat di bandara internasional JFK meskipun tidak masuk dalam daftar orang yang akan terbang. Dia ditangkap di atas pesawat, dan sejak itu pemerintahan Obama memperketat perusahaan maskapai penerbangan harus mengikuti aturan saat menggunakan daftar orang yang masuk dalam daftar terbang.
Pejabat itu mengatakan dia tidak tahu persis apa alasan pemanggilan kembali penerbangan hari Kamis kemarin. Karena semua penumpang sudah berada di dalam pesawat, kemungkinan besar pihak Bea Cukai dan pejabat otoritas perlindungan Perbatasan melihat nama yang dicurigai ketika memeriksa akhir daftar penumpang.
Pada hari Rabu lalu, pemerintahan Obama memerintahkan maskapai penerbangan untuk meningkatkan upaya mereka untuk mencegah orang-orang yang dicurigai yang masuk di dalam daftar penerbangan
Jaksa pada Selasa lalu telah mendakwa Shahzad, 30 tahun, seorang warga negara Amerika Serikat kelahiran Pakistan, dengan lima tuduhan, termasuk mencoba untuk menggunakan senjata pemusnah massal dan mencoba untuk membunuh dan melukai orang-orang di Amerika Serikat.
Shahzad telah membeli tiket dan naik pesawat pada Senin malam meskipun telah masuk dalam daftar orang yang tidak akan terbang pada pagi harinya.(eramuslim)