BISHKEK – Pemerintahan sementara Kyrgyzstan pada hari Selasa mengatakan bahwa pihaknya telah meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap sejumlah perusahaan yang menyuplai bahan bakar untuk pangkalan udara AS di negara Asia Tengah tersebut. Jaksa penuntut mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut milik keluarga presiden terguling.
Presiden terguling Kurmanbek Bakiyev meninggalkan negara tersebut bulan lalu setelah pecah pemberontakan hebat yang menewaskan puluhan orang ketika para pengunjuk rasa berbetrokan dengan polisi dan merusak bangunan-bangunan milik negara. Bakiyev melarikan diri ke Belarusia, yang masih ditempatinya hingga saat ini.
Kontrak pengiriman pasokan bahan bakar untuk pangkalan udara Manas, yang memainkan peranan penting dalam mendukung perang di Afghanistan, memancing cemoohan dari pemimpin baru Kyrgyzstan, yang mengatakan bahwa keluarga Bakiyev mendapatkan keuntungan dari kesepakatan-kesepakatan semacam itu secara tidak adil.
“Maksim Bakiyev (putra sang presiden terguling) tersangkut sebuah kasus kriminal,” kata Ulan Diykanbayev, juru bicara kantor jaksa penuntut umum. Maksim Bakiyev tidak diketahui keberadaannya saat ini.
Ia menambahkan, perusahaan-perusahaan yang bersangkutan tidak melaksanakan kewajibannya dan membayar bea masuk bahan bakar yang mereka impor dari Rusia.
Seorang juru bicara pemerintahan sementara, Farid Niyazov, mengatakan bahwa Senat AS melaksanakan investigasi sendiri, namun ia menolak memberikan lebih banyak detail.
Tahun lalu, Bakiyev mengancam akan menutup pangkalan udara Manas, namun akhirnya setuju memperpanjang masa sewa pangkalan setelah Amerika Serikat menawarkan untuk membayar biaya sewa yang lebih tinggi.
Rusia, yang memberikan dukungan terhadap pemerintahan baru Kyrgyzstan, telah sejak lama ingin mengenyahkan Amerika Serikat dari negara Asia Tengah bekas bagian Uni Soviet, yang masih dipandang sebagai pembawa pengaruh tradisional.
Pada hari Senin, Kyrgyzstan mengumumkan uang imbalan sebesar $100.000 untuk penangkapan Maksim dan tiga bersaudara Bakiyev atas “kejahatan berat”, menyusul persidangan in absentia (tanpa kehadiran terdakwa) terhadap sang pemimpin terguling satu minggu lalu karena melakukan pembantaian.
Selain itu, mantan perdana menteri Daniyar Usenov dan mantan kepala keamanan nasional Murat Sutalinov juga masuk daftar pencarian orang karena tuduhan memberikan perintah pembunuhan terhadap para pengunjuk rasa oposisi.
Juru bicara pemerintah Niyazov mengatakan bahaw penyuplai utama Manas, Red Star Enterprises Limited dan Mina Corp Limited sama-sama terdaftar di luar negeri dan terus beroperasi.
“Namun, penyelidikan tersebut terus berlangsung dan ketika hal itu berakhir, lembaga-lembaga penegak hukum akan memberikan anjuran dan kami tidak mengesampingkan kemungkinan merekomendasikan (Manas) untuk mengganti pemasok,” kata Niyazov.
Setelah kerusuhan tanggal 7 April lalu, Bakiyev mengatakan Rusia mungkin turut bermain dalam penggulingan dirinya, meski Moskow kemudian membantah pihaknya terlibat dalam kudeta.
Pada tanggal 4 Mei, pemerintahan sementara Kyrgyzstan mencabut kekebalan kepresidenan Kurmanbek Bakiyev dan memerintahkan para jaksa top pemerintahan mengupayakan ekstradisi Bakiyev, demikian diberitakan RIA Novosti.
Bakiyev secara resmi disidangkan secara in absentia pada tanggal 27 April karena mengatur pembunuhan dan juga karena penyalahgunaan kekuasaan.
Perdana Menteri pemerintahan sementara Roza Otunbayeva menandatangani dekrit terkait pencabutan kekebalan tersebut.
Sang pemimpin terguling, yang meninggalkan Kyrgyzstan pasca kerusuhan berdarah pada awal April lalu, menolak untuk mengundurkan diri. (dn/re/fc)
sumber:suaramedia