6 May 2010

Didukung Teori Ilmuwan AS, Chavez Selidiki Kematian Bolivar

ImageCARACAS – Seorang ilmuwan AS mendukung sebuah teori yang telah ditolak luas sebagai obsesi pribadi Hugo Chavez, yaitu bahwa pahlawannya Simon Bolivar kemungkinan tewas karena racun arsenik.


Presiden sayap kiri Venezuela menolak pernyataan tradisional bahwa Bolivar, seorang ahli siasat militer brilian yang membebaskan sebagian besar Amerika Selatan dari kekuasaan Spanyol selama ratusan tahun, meninggal karena tuberkulosis (TBC) di Kolombia tahun 1830.


Sekarang, Paul Auwaerter dari Fakultas Kedokteran Universitas John Hopkins mengatakan bahwa kematian Bolivar kemungkinan besar disebabkan oleh arsenik – baik dari air minum yang terkontaminasi atau menggunakan racun yang muncul secara alami untuk mencoba menyembuhkan sakit kepala dan wasir.


Dalam sebuah konferensi medis di Maryland minggu lalu, Auwaerter mengatakan bahwa dirinya tidak mengesampingkan pembunuhan tapi merasa bahwa kemungkinannya kecil.


Meski demikian, peringatan dari sang ilmuwan tidak menghentikan Chavez – yang telah mendedikasikan revolusi sosialisnya untuk kenangan akan Bolivar – dari menginterpretasikan temuan itu sebagai bukti pembunuhan.


”Selama bertahun-tahun saya memiliki keyakinan di dalam hati bahwa Bolivar tidak meninggal karena TBC,” ujarnya akhir pekan lalu.


”Dan sekarang seorang ilmuwan dari AS mengatakan bahwa ia memiliki bukti Bolivar tewas akibat pembunuhan,” ujar Chavez, memerintahkan menteri luar negerinya untuk menghubungi Auwaerter.


Auwaerter mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pemerintah Venezuela belum menghubunginya, dan dia merasa khawatir penelitiannya disalahartikan.


”Apa yang saya katakan telah diambil dan digunakan untuk sarana politik mereka sendiri,” ujar Auwaerter.


Dalam perjuangannya melawan ”imperialisme Yankee” oleh Washington, Chavez seringkali berdoa kepada Bolivar – yang dianggap sebagai figur rujukan kedua setelah Yesus di sebagian besar Amerika Selatan.


Hampir setiap lapangan di kota maupun desa di Kolombia dan Venezuela diberi nama Bolivar, begitu juga dengan negara Bolivia.


Pemerintahan Chavez saat ini sedang melakukan penyelidikannya sendiri tentang kematian Bolivar, dan tahun ini laboratorium forensik negara yang baru berencana untuk mengerjakan kematian pahlawan abad ke-19 sebagai kasus pertamanya.


Chavez bersikeras bahwa Bolivar dibunuh oleh seorang rival politiknya dari Kolombia, Fransisco de Santander, dan beberapa analis memperingatkan bahwa meninjau kembali kasus itu dapat memperburuk hubungan yang sudah tegang antara kedua tetangga.


Chavez membandingkan Presiden Kolombia Alvaro Uribe dengan Santander, yang merupakan teman dekat dan sekutu Bolivar sebelum keduanya berbeda politik dan ideologi.


”Uribe adalah salah satu putra Santander. Dia berasal dari garis keturunan yang sama,” ujar Chavez tahun lalu setelah Uribe memberikan lebih banyak akses kepada tentara Amerika ke pangkalan militer Kolombia. ”Kami adalah putra Bolivar dan kami berada di dalam pertempuran itu,” ujar pemimpin Venezuela itu menambahkan.(sm)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Didukung Teori Ilmuwan AS, Chavez Selidiki Kematian Bolivar Deskripsi: CARACAS – Seorang ilmuwan AS mendukung sebuah teori yang telah ditolak luas sebagai obsesi pribadi Hugo Chavez, yaitu bahwa pahlawannya Simo... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►